Harga Gas Alam Melesat ke Level Tertinggi Sejak September 2008

CNN Indonesia
Selasa, 19 Apr 2022 11:09 WIB
Harga gas alam melonjak 9 persen ke US$7,96 per MMBTU atau level tertinggi sejak September 2008.
Harga gas alam melonjak 9 persen ke US$7,96 per MMBTU atau level tertinggi sejak September 2008. Ilustrasi. (Dok. PGN).
Jakarta, CNN Indonesia --

Harga gas alam berjangka melonjak 9 persen menjadi US$7,96 per juta British thermal unit (BTU) dalam perdagangan baru-baru ini. Mengutip CNN business, Selasa (19/4), Harga itu merupakan level tertinggi sejak September 2008. 

Wakil presiden energi berjangka di Mizuho Securities Robert Yawger mengatakan lonjakan gas alam akan menambah inflasi Amerika Serikat. Pasalnya, lonjakan ini mencerminkan ekspektasi permintaan yang lebih tinggi akibat suhu dingin yang tidak sesuai musim.

Sebelum harga gas alam naik saja, data Biro Statistik Tenaga Kerja AS sudah menunjukkan biaya untuk layanan gas utilitas sudah melonjak 21,6 persen pada Maret kemarin. Apalagi, di tengah kenaikan permintaan itu, persediaan gas alam di AS juga di bawah rata-rata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagian besar cuaca dingin dan menyedihkan," kata Robert Yawger, Selasa (19/4).

Faktor lainnya dibalik lonjakan gas alam ini adalah kenaikan harga batu bara. Di tengah harga emas hitam yang tinggi itu, pembangkit listrik tidak mau beralih dari gas alam sebagai sumber energi cadangan.

"Kemungkinan besar untuk beralih ke katup pelepas tradisional itu lebih kecil," kata Rob Thummel, manajer portofolio senior di TortoiseEcofin.

Kendati demikian, para analis memprediksi lonjakan harga gas alam hanya bersifat sementara.

"Harga bisa turun sangat cepat apalagi sudah berada di area jenuh beli. Di tengah kondisi itu, siapa yang ma membelinya," kata Yawger

Manajer portofolio Tortoise Thummel lonjakan harga gas itu akan mengakibatkan konsumen di luar negeri membayar harga yang jauh lebih tinggi.

"Mereka tidak akan tetap setinggi ini selamanya. Kami pikir US$7 tinggi? Eropa dan Asia membayar US$35 untuk komoditas yang sama," lanjutnya.

[Gambas:Video CNN]



(dzu/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER