Pemerintah Tak Belanja Vaksin Covid-19 pada Kuartal I 2022

CNN Indonesia
Rabu, 20 Apr 2022 18:20 WIB
Dirjen Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatawarta mengungkapkan pemerintah tidak belanja stok vaksin covid-19 pada kuartal I 2022 karena persediaan cukup.
Dirjen Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatawarta mengungkapkan pemerintah tidak belanja stok vaksin covid-19 pada kuartal I 2022 karena persediaan cukup. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatarwata mengungkapkan pemerintah tidak belanja stok vaksin covid-19 pada kuartal I 2022. Sebab, jumlah stok masih cukup untuk didistribusikan ke masyarakat.

"Tahun ini vaksin kita persediaannya cukup, bahkan kita berusaha mempercepat vaksinasi kedua dan booster. Dan kita hampir bisa dibilang tidak belanja vaksin pada kuartal I 2022," ungkap Isa saat konferensi pers APBN KiTa edisi April 2022, Rabu (20/4).

Isa mengatakan pemerintah tidak belanja vaksin karena pembelian sudah dilakukan sangat besar pada kuartal I 2021. Kala itu, pemerintah belanja vaksin cukup besar untuk menghadapi risiko gelombang kedua penyebaran covid-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara total, pemerintah menggelontorkan anggaran senilai Rp12,8 triliun untuk pengadaan vaksin covid-19 pada awal tahun lalu. Jumlah anggaran itu termasuk untuk pembayaran klaim pasien covid-19 dan obat-obatan bagi masyarakat.

Sementara, pada awal tahun ini, jumlah anggaran belanja seputar covid-19 pemerintah cuma Rp200 miliar. Itu pun, didominasi oleh pembayaran klaim bagi 7.100 pasien.

"Belanja barang terkait vaksin covid-19 di tahun lalu kita belanja besar-besaran antisipasi gelombang kedua," imbuhnya.

Secara khusus, Kementerian Kesehatan mengeluarkan anggaran Rp5,9 triliun untuk pengadaan vaksin covid-19 pada tahun lalu. Alhasil, stok vaksin masih cukup dan pemerintah tidak belanja banyak pada awal tahun ini.

Di sisi lain, Kemenkeu mencatat realisasi belanja Kemenkes cuma Rp2,4 triliun selama kuartal I 2022. Jumlahnya turun dari sebelumnya Rp15,1 triliun karena jor-joran belanja terkait penanganan pandemi covid-19.

[Gambas:Video CNN]



(uli/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER