Beli Tiket Penyeberangan Merak dan Banyuwangi Wajib Online
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyebut penumpang penyeberangan dari empat pelabuhan utama yakni Merak, Bakauheni, Ketapang dan Gilimanuk, wajib membeli tiket secara online karena perusahaan sudah tidak melayani pembelian offline melalui loket.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengatakan pihaknya terus mengimbau kepada seluruh pengguna jasa yang akan melakukan perjalanan dengan kapal ferry, agar mengatur waktu perjalanan sebaik-baiknya dengan melakukan reservasi tiket online melalui aplikasi Ferizy.
"Pengguna jasa wajib dan terus diimbau agar membeli tiket secara mandiri melalui www.ferizy.com/aplikasi Ferizy dan Sales Channel resmi Ferizy yaitu Gerai Alfamart dan/ Agen BRILink," ujar Shelvy melalui keterangan resmi, Rabu (20/4).
Ia menjelaskan pengguna jasa perlu mengisi identitas diri dan kendaraan secara lengkap sesuai KTP dan STNK, serta pastikan seluruh jumlah penumpang dalam kendaraan terdata di dalam tiket. Hal ini dilakukan agar semua identitas terekam dengan baik di dalam data manifest kapal.
Untuk kelancaran operasional dan layanan selama periode angkutan Lebaran, ASDP juga memastikan kesiapan petugas dan peralatan pendukung serta penerapan protokol kesehatan secara ketat baik di kapal dan pelabuhan.
Layanan e-ticketing sebetulnya sudah dimulai sejak dua tahun terakhir. Namun, tidak wajib. Kini, layanan seluruh penumpang penyeberangan di empat pelabuhan utama wajib e-ticketing.
Shelvy mengatakan selain di empat pelabuhan utama, ASDP masih mengupayakan penerapan transaksi non tunai di loket. Pembayaran cashless itu telah diberlakukan di Pelabuhan Bajoe di Sulawesi Selatan dan Pelabuhan Kolaka di Sulawesi Tenggara.
Di Pelabuhan itu, pengguna jasa kini dapat memanfaatkan channel pembayaran non tunai baik melalui virtual account, kartu prepaid, dan layanan dompet elektronik.
Shelvy menuturkan pihaknya akan terus mengakselerasi dan memperluas program cashless ini ke seluruh cabang. Tahun ini, targetnya 17 pelabuhan, dan dengan implementasi di Pelabuhan Bajoe dan Kolaka, maka sudah terealisasi enam pelabuhan atau sudah mencapai 40 persen dari target.
"Kami melihat masyarakat semakin teredukasi dan antusiasme terus meningkat. Mereka membeli tiket ferry dan melakukan pembayaran dengan kartu elektronik yang prosesnya simpel, mudah dan cepat," ujarnya.
Adapun 17 pelabuhan yang ditargetkan sudah menerapkan pembayaran cashless adalah Pelabuhan Bira dan Pamatata (Selayar),Pelabuhan Jepara dan Karimunjawa (Jepara), Pelabuhan Batulicin dan Tanjung Serdang (Batulicin), Pelabuhan Bajoe dan Kolaka (Bajoe).
Lalu, Pelabuhan Sape dan Labuan Bajo (Sape), Pelabuhan Tanjung Kelian (Bangka), Pelabuhan Hunimua, Waipirit, Galala dan Namlea (Ambon), Pelabuhan Pagimana (Luwuk), dan Pelabuhan Mamuju (Balikpapan).
Shelvy menerangkan metode pembayaran non tunai yang diterapkan ASDP terdiri dari payment link melalui opsi layanan virtual account, lalu kartu uang elektronik dari BRI, Mandiri, BNI dan BCA, serta layanan dompet elektronik dari OVO, ShopeePay, LinkAja dan Dana.