AAJI Singgung 'Love and Hate Relationship' Warga Terhadap Asuransi
Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon menjawab kontradiksi keinginan pihaknya dicintai di tengah anggapan perusahaan asuransi sebagai 'musuh' masyarakat, karena dinilai acap menipu nasabah.
Menurut Budi, keinginan perusahaan asuransi jiwa dicintai warga Indonesia bukan muncul akhir-akhir ini saja karena bermunculan komplain masyarakat, melainkan sejak awal berdiri 100 tahun silam.
Oleh karenanya, ia meminta masyarakat untuk tak salah kaprah, citra dicintai, lanjut dia, sudah dibangun sejak awal industri asuransi jiwa ada.
"Sebelum ramai-ramai sekarang ini, mungkin sejak ada kejadian di Senayan, viral, dan sebagainya, tapi keinginan asuransi jiwa dicintai masyarakat sudah lebih dulu ada, penting mengingatkan bukan karena kejadian beberapa waktu harus dicintai, no, bukan," ujarnya pada konferensi pers Launching Road Map Industri Asuransi Jiwa AAJI, Rabu (20/4).
Ia pun mengaku menyayangkan terjadinya insiden yang akhirnya merusak citra asuransi jiwa. Walau tak menampik ada pihak yang dikecewakan, namun ia meminta agar masyarakat tidak hanya melihat dari satu sisi saja.
Budi berharap warga juga bisa melihat manfaat yang ditawarkan asuransi jiwa dan banyaknya pemilik polis yang terbantu.
"Ada beberapa pihak kecewa dan kami sangat menyayangkan itu, tapi izin dilihat juga nasabah tertanggung, pemegang polis asuransi jiwa yang cukup terbantu asuransi jiwa jauh lebih banyak," tandasnya.