Pembangunan Gedung Kantor Meningkat, Kondominium Merosot

CNN Indonesia
Kamis, 21 Apr 2022 04:20 WIB
JLL melaporkan pembangunan gedung perkantoran meningkat, namun pembangunan kondominium merosot.
JLL melaporkan pembangunan gedung perkantoran meningkat, namun pembangunan kondominium merosot. (CNN Indonesia/Adi Ibrahim).
Jakarta, CNN Indonesia --

Konsultan Real Estat Jones Lang LaSalle (JLL) melaporkan pembangunan gedung perkantoran baru terus meningkat, namun pembangunan kondominium di Jakarta malah berkurang.

"Sebanyak empat gedung di kawasan CBD diperkirakan rampung dibangun pada triwulan-triwulan ke depan, berpotensi menambah pasokan sebanyak 270 ribu meter persegi di 2022," ujar Head of Office Leasing Advisory JLL Angela Wibawa, pada acara JLL Market Update Kuartal 1Q 2022, Rabu (20/4).

Saat ini tingkat hunian kantor di daerah Central Business District (CBD) Jakarta berada di angka 73 persen, sedangkan di daerah non-CBD sebesar 74 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Head of Office Leasing Advisory Angela Wibawa mengatakan pemasaran gedung kantor dengan ukuran lebih kecil kian menjadi strategi penjualan oleh para realtor properti.

"Permintaan area kantor dengan ukuran yang relatif lebih kecil dibandingkan sebelumnya mulai sering terlihat sebagai bagian dari strategi real estat mereka," kata Angela

Di sisi lain, pengembangan kondominium di area Jakarta terpantau belum balik ke level pra-pandemi, dengan permintaan peluncuran apartemen baru jatuh ke level di bawah satu persen. Sehingga, penjualan apartemen masih diprioritaskan pada gedung yang sudah ada alias produk eksisting.

"Lemahnya permintaan kondominium di Jakarta masih berlanjut dari tahun lalu, mengingat para calon pembeli, khususnya investor masih berhati-hati dalam melakukan pembelian kondominium," terang Ketua Riset JLL Yunus Karim.

Dengan itu, hanya ada dua proyek kondominium baru yang diluncurkan di area Depok dan Tangerang di kelas menengah. Penjualan dan pasokan kondominium masih didominasi oleh tipe studio karena harga yang relatif lebih terjangkau.

Di sisi lain, Country Head JLL James Allan mengatakan investor asing maupun lokal banyak yang menargetkan Indonesia dalam pengembangan infrastruktur di beberapa sektor properti, seperti logistik, pusat data, dan residensial.

Salah satu peluang yang diincar investor sektor properti adalah Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek dan pembangunan beberapa jalan tol baru.

"Indonesia memiliki populasi terbesar keempat di dunia, proporsi penduduk usia produktif yang besar, dan ketersediaan sumber daya alam yang melimpah. Oleh karena itu, Indonesia merupakan tujuan yang menarik untuk investasi. Saat ini, investor asing dan lokal terlihat aktif dalam mencari peluang," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]



(tdh/bir)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER