Rusia Bakal Setop Jual Gas ke Polandia dan Bulgaria

CNN Indonesia
Rabu, 27 Apr 2022 10:48 WIB
Rusia akan menyetop penjualan gas alam ke Polandia dan Bulgaria karena kedua negara tersebut menolak membayar dengan rubel.
Rusia akan menyetop penjualan gas alam ke Polandia dan Bulgaria karena kedua negara tersebut menolak membayar dengan rubel. (REUTERS/HOST PHOTO AGENCY).
Jakarta, CNN Indonesia --

Rusia akan menyetop penjualan gas alam ke Polandia dan Bulgaria. Hal tersebut dilakukan karena kedua negara itu menolak untuk membayar transaksi menggunakan mata uang rubel.

PGNiG, perusahaan gas milik Polandia mengatakan Gazprom akan menangguhkan pasokan gas di sepanjang pipa Yamal mulai Rabu (27/4) pagi waktu setempat.

"Pada 26 April, Gazprom memberi tahu PGNiG tentang niatnya untuk sepenuhnya menangguhkan pengiriman berdasarkan kontrak Yamal pada 27 April," tulis perusahaan lewat sebuah pernyataan seperti dikutip dari CNN Business, Rabu (27/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, Gazprom yang merupakan perusahaan energi raksasa asal Rusia itu belum mengkonfirmasi apakah pasokan gas ke Polandia benar-benar sudah disetop atau belum.

Namun, Juru Bicara Gazprom Sergey Kupriyanov menekankan bahwa Polandia harus membayar pasokan gas dari Negeri Beruang Merah menggunakan rubel.

Kementerian Energi Bulgaria juga mengatakan Gazprom akan menghentikan pasokan ke perusahaan gas milik Bulgaria, yakni Bulgargaz, mulai Rabu ini. Alasannya sama, Rusia mewajibkan Bulgaria untuk membayar dengan rubel.

Menanggapi hal tersebut, Kementerian Energi Bulgaria mengatakan membayar dengan rubel tidak bisa diwujudkan. Sebaliknya, hal itu malah menimbulkan risiko signifikan bagi Bulgaria.

Sebelumnya, Rusia menyampaikan ultimatum kepada negara-negara yang tidak bersahabat bahwa mereka harus membayar transaksi energi menggunakan rubel mulai 1 April 2022.

Jika tidak memenuhi aturan itu, Rusia akan memutus pasokan kepada negara-negara tersebut.

[Gambas:Video CNN]



(mrh/bir)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER