PT Astra International Tbk membukukan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp6,85 triliun pada kuartal I 2022. Realisasinya naik hampir dua kali lipat dari sebelumnya sekitar Rp3,72 triliun pada kuartal I 2021.
Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro mengatakan perolehan laba ini berasal dari peningkatan pendapatan di seluruh anak usaha, mulai dari sektor alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi, otomotif, jasa keuangan, hingga agribisnis. Tercatat, total pendapatan bersih mencapai Rp71,87 triliun atau naik 39 persen dari Rp51,7 triliun pada periode yang sama.
"Grup membukukan kinerja yang baik pada kuartal pertama 2022, didukung oleh pemulihan ekonomi domestik dan harga komoditas yang lebih tinggi," ungkap Djony dalam keterangan resmi, Rabu (27/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara rinci, laba bersih grup disumbang oleh anak usaha di sektor alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi sebesar Rp2,58 triliun dan otomotif Rp2,23 triliun.
Kemudian, anak usaha di sektor jasa keuangan menyumbang laba bersih sebesar Rp1,47 triliun dan agribisnis Rp385 miliar. Sisanya, berasal dari laba bersih anak usaha sektor infrastruktur dan logistik Rp118 miliar, properti Rp53 miliar dan teknologi informasi Rp12 miliar.
Tak hanya laba bersih, laba bersih per saham juga meningkat 84 persen dari Rp92 menjadi Rp169 per saham. Begitu juga dengan kas bersih perusahaan yang tidak termasuk anak usaha di bidang jasa keuangan.
Tercatat, kas bersih naik 17,91 persen dari Rp30,7 triliun menjadi Rp36,2 triliun. Kendati begitu, utang bersih anak usaha jasa keuangan rupanya ikut terkerek dari Rp39,2 triliun menjadi Rp39,3 triliun.