Pemerintah Amerika Serikat (AS) memberikan sanksi baru kepada pejabat perusahaan minyak raksasa Rusia, Gazprom.
Salah satunya adalah dengan mengenakan sanksi pada pejabat eksekutif Gazprombank, yang selama ini belum pernah diterapkan sanksi, karena AS ingin menghindari permasalahan ekspor gas di Eropa.
"Kami memberi sanksi kepada beberapa eksekutif bisnis puncak mereka, untuk menciptakan efek jera," ujar Pejabat Senior Administrasi Presiden AS Joe Biden dilansir dari Reuters, Senin (9/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Ia mengatakan bahwa Pemerintah AS ingin menunjukkan bahwa Gazprombank tidak aman dari sanksi.
Selain Gazprom, AS juga menerapkan sanksi bagi tiga stasiun televisi Rusia, yakni perusahaan gabungan Channel One Russia, stasiun televisi Russia-1, dan perusahaan penyiaran gabungan NTV.
Sanksi berikutnya, yaitu melarang warga Amerika memberikan konsultasi atau layanan akuntansi bagi Rusia.
Sejumlah sanksi baru diberikan dalam rangka menambah tekanan pada Rusia yang terus menyerang Ukraina sejak Februari 2022.
Sanksi lainnya, yaitu konsultan Amerika dilarang memberikan layanan akuntansi, bimbingan dalam pembentukan perusahaan, dan konsultasi manajemen kepada orang Rusia. Meskipun, memberikan layanan hukum masih diperbolehkan.
Pemerintah AS juga menjatuhkan sanksi pada delapan pejabat eksekutif dari Sberbank, yang memegang sepertiga aset perbankan Rusia.
Selain itu, Moscow Industrial Bank dan 10 anak perusahaannya juga masuk daftar sanksi.
Pengetatan larangan ekspor bertujuan untuk menghambat usaha perang Presiden Rusia Vladimir Putin, dengan pengetatan pada mesin industri, buldoser, produk kayu, motor, dan kipas angin.
Menurut pejabat senior Biden, Uni Eropa sedang membuat kebijakan tambahan pada bahan kimia yang digunakan langsung dalam upaya militer Rusia.
Selanjutnya, perusahaan produsen senjata Promtekhnologiya ikut dikenakan sanksi, bersama dengan tujuh perusahaan pelayaran dan satu perusahaan penarik laut.
Pemerintah AS juga mengatakan Komisi Pengaturan Nuklir akan menangguhkan lisensi ekspor bahan nuklir khusus ke Rusia.