Daya Beli Petani Turun Dampak Kebutuhan Pokok Naik

CNN Indonesia
Senin, 09 Mei 2022 17:14 WIB
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) yang mencerminkan daya beli petani turun 0,76 persen menjadi 108,46 pada April 2022. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Rahmad).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) yang mencerminkan daya beli petani turun 0,76 persen menjadi 108,46 pada April 2022.

Daya beli menurun karena harga kebutuhan pokok naik, seperti minyak goreng, bensin, daging ayam ras, dan telur ayam ras.

"NTP menurun karena indeks harga yang diterima petani lebih rendah dari indeks harga yang dibayar petani. Indeks harga yang dibayar petani naik 0,83 persen karena kenaikan harga pada minyak goreng, bensin, daging ayam ras, dan telur ayam ras," kata Kepala BPS Margo Yuwono saat konferensi pers online, Senin (9/5).

Tercatat, indeks harga yang diterima petani cuma naik 0,06 persen menjadi 120,75. Sementara indeks harga yang dibayar petani naik sampai 0,83 persen menjadi 111,33.

"Penyebab kenaikan indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh kenaikan harga kelapa sawit, jagung, sapi potong, dan karet," jelasnya.

Secara rinci, penurunan daya beli petani terjadi pada mereka yang bercocok tanam tanaman pangan dan hortikultura. Tercatat, masing-masing NTP mereka turun menjadi 97,35 dan 101,33.

Namun, tingkat daya beli petani tanaman perkebunan rakyat justru naik 0,54 persen menjadi 136,21.

Begitu juga dengan daya beli peternak yang meningkat 1,44 persen menjadi 101,52.

Hal serupa terjadi pada nelayan perikanan tangkap dan budidaya. Tingkat daya beli masing-masing naik 0,11 persen dan 1,02 persen menjadi 106,77 dan 104,93.



(uli/bir)


Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: Ekspor Batu Bara Anjlok 19,10 Persen

KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK