Ketakutan Ekstrem Pasar Hancurkan Harga Kripto

CNN Indonesia
Senin, 09 Mei 2022 16:50 WIB
Sejumlah harga kripto, seperti; bitcoin, ethereum, dan cardano kompak anjlok akibat dipicu ketakutan ekstrem pasar atas kenaikan bunga acuan AS. Ilustrasi. (iStockphoto).
Jakarta, CNN Indonesia --

Harga uang kripto kompak meradang pada Senin (9/5) sore. Bitcoin tercatat merosot 3,08 persen dalam sehari atau 13,525 persen dalam sepekan terakhir.

Karena performanya itu, kini mata uang digital dengan kapitalisasi pasar terbesar itu hanya dibanderol US$33,63 per koin. Pada tahun ini, bitcoin juga masih sempat bersandar di level US$40 ribuan per keping.

Tak cuma bitcoin yang jatuh, mengutip coinmarketcap.com, ethereum juga rontok 4,19 persen dalam sehari atau 13,42 persen dalam sepekan terakhir ke level US$2.458 per keping.

Selanjutnya, cardano juga turun 7,26 persen dalam sehari atau 11,90 persen dalam sepekan. Kini, cardano dihargai US$0,69 per keping.

BNB juga terkoreksi 4,58 persen dalam sehari atau 11,77 persen dalam sepekan ke level US$343,51 per keping. Sementara, solana turun 4,66 persen dalam sehari atau 12,05 persen dalam sepekan. Kini, solana dihargai US$74,78 per keping.

Dilansir dari Forbes, harga kripto yang ramai-ramai rontok itu terjadi karena "ketakutan ekstrem" tengah mengintai para pedagang setelah kenaikan suku bunga terbesar Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve atau The Fed.

The Fed mengumumkan pada Rabu (4/5) menaikkan suku bunga acuan 50 basis poin atau 0,5 persen sebagai upaya lanjutan mengatasi inflasi tertinggi selama empat dekade. Kenaikan 0,5 persen merupakan peningkatan tertinggi yang pernah dilakukan The Fed sejak Mei 2000.

Kenaikan ini menyusul peningkatan 0,25 persen suku bunga acuan yang sudah dilakukan The Fed pada Maret. Sekarang suku bunga di AS mencapai 0,75 persen.

Selain itu, para pedagang juga masih tetap memperhatikan kondisi perang antara Rusia dan Ukraina.

"Selama seminggu terakhir, fundamental telah memasukkan ekspektasi suku bunga dan tidak ada yang bisa mengabaikan perang yang sedang berlangsung yang terus memberi tekanan pada kendala pasokan, terutama untuk komoditas," ungkap Analis DailyFX Tammy Da Costa.

Menurutnya, tekanan pasar membebani pergerakan kripto dan ekuitas, termasuk kekhawatiran atas melonjaknya inflasi.

"Masa depan koin atau token individu tetap meragukan," tandasnya.

(mrh/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK