Minyak Goreng Picu Inflasi Sumut Melonjak 0,44 Persen per April 2022

CNN Indonesia
Selasa, 10 Mei 2022 12:16 WIB
BPS mencatat inflasi Sumut sebesar 0,44 persen pada April 2022 karena beberapa harga komoditas naik, mulai dari minyak goreng dan daging ayam ras.
BPS mencatat inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Sumut sebesar 0,44 persen pada April 2022 karena beberapa harga komoditas naik, mulai dari minyak goreng dan daging ayam ras. Ilustrasi. (CNNIndonesia/Safir Makki).
Medan, CNN Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi atau kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) sebesar 0,44 persen secara bulanan pada April 2022.

"Terjadi kenaikan IHK dari 107,91 pada Maret 2022 menjadi 108,38 pada April 2022. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-April) 2022 sebesar 1,99 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2022 terhadap April 2021) sebesar 3,63 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Nurul Hasanudin, Selasa (10/5).

Nurul mengatakan inflasi terjadi karena sejumlah harga komoditas naik pada April 2022. Beberapa komoditas tersebut, antara lain minyak goreng, bensin, daging ayam ras, anggur, dan pir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara keseluruhan, inflasi berasal dari kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,08 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,25 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 1,56 persen.

Kemudian, kelompok kesehatan 0,23 persen, kelompok transportasi 1,78 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,04 persen, kelompok pendidikan 0,01 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,23 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,90 persen.

"Sementara kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan deflasi 0,08 persen," imbuh Nurul.

Terpisah, Pengamat Ekonomi Gunawan Benjamin menilai realisasi inflasi Sumatera Utara cukup tinggi pada April 2022.

"Besaran inflasi sebesar itu sudah membuat inflasi tahun berjalan Sumut mendekati 2 persen. Padahal inflasi sebesar itu baru dilalui selama 4 bulan, " ujar Gunawan.

Ia khawatir inflasi akan semakin tinggi di tengah kenaikan suku bunga acuan global serta harga energi hingga pangan yang semakin mahal. Kondisi ini akan membuat sejumlah harga yang diatur pemerintah meningkat.

"Jadi delapan bulan tersisa nanti akan benar-benar membuat ekonomi Sumatera Utara dalam tekanan, khususnya jika dikaitkan dengan pengendalian inflasi," tutup Gunawan.

[Gambas:Video CNN]

(fnr/aud)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER