PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) menjalani kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk memberikan layanan autodebet iuran BPJS. Hal itu agar mempermudah masyarakat dalam melakukan pembayaran iuran BPJS Kesehatan.
Lewat kerja sama ini, BSI sudah masuk daftar bank yang ada dalam fitur autodebet di BPJS Kesehatan.
Hal ini tentu membantu nasabah untuk memudahkan pembayaran iuran BPJS Kesehatan, terutama untuk masyarakat Aceh yang pada saat ini sudah menerapkan Perda Qanun, sehingga hanya Lembaga Keuangan Syariah yang bisa mengakomodir transaksi perbankan di Provinsi Aceh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan penandatanganan perjanjian kerja sama ini, BSI menjadi satu - satunya bank Syariah mitra BPJS Kesehatan yang dapat mengakomodir pembayaran iuran BPJS Kesehatan dengan autodebet," kata Direktur Retail Banking BSI Kokok Alun Akbar.
Adapun selain fitur autodebet, ada beberapa kerja sama juga yang dilakukan oleh BSI dan BPJS Kesehatan, antara lain payroll pegawai, pembiayaan Supply Chain Financing (SCF) kepada rumah sakit, serta pembayaran iuran BPJS melalui BSI Net & BSI Mobile.
Selain itu, kerja sama tersebut juga mencakup pembiayaan Supply Infrastructure Financing (SIF) kepada kurang lebih 5.000 Klinik Swasta Pratama di seluruh Indonesia, pembiayaan mitraguna dari pegawai yang berpayroll di BSI, dan pembayaran uang pensiun pegawai BPJS Kesehatan.
Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan Arief Witjaksono Juwono Putro berharap kehadiran autodebit BSI bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
"Kami ucapkan terima kasih atas dukungan BSI terhadap sustainabilitas Program JKN-KIS, salah satunya dengan menyediakan layanan autodebit untuk memudahkan peserta JKN-KIS membayar iuran bulanannya," katanya.
Arief menjelaskan, tata cara pendaftaran autodebit iuran JKN-KIS melalui petugas teller sangatlah mudah. Peserta JKN-KIS cukup membawa kelengkapan dokumen seperti tanda pengenal, nomor kartu BPJS Kesehatan dan rekening tabungan.
Setelah itu, peserta JKN-KIS yang bersangkutan dapat menandatangani surat kuasa pendebitan iuran JKN-KIS dan menyerahkannya kepada teller untuk didaftarkan pada sistem autodebit iuran JKN-KIS.
Selama triwulan I/2022, BSI menorehkan capaian positif dengan membukukan laba bersih mencapai Rp987,68 miliar atau naik 33,18 persen secara year on year (YoY).
Melalui raihan tersebut, BSI semakin siap berlari dan optimistis meraih pertumbuhan berkelanjutan di masa datang. Raihan impresif itu sejalan dengan konsistensi BSI dalam membangun pondasi, tranformasi digital dan pengembangan ekosistem halal di Indonesia.
Adapun pada triwulan I/2022, BSI mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp177,51 triliun atau tumbuh 11,59 persen (YoY). Komposisinya yakni pembiayaan konsumer yang tumbuh 20,73 persen, pembiayaan mikro tumbuh 22,42 persen dan gadai emas tumbuh 8,96 persen.
Capaian tersebut didukung pula pembiayaan sehat dengan rasio non-performing financing (NPF) net sebesar 0,90 persen.
Lewat kinerja yang terus tumbuh, BSI semakin siap menjadi Energi Baru Untuk Indonesia. Sehingga, lanjut dia, perbankan syariah diharapkan mampu menjadi prioritas & kompetitif, bukan hanya sebagai alternatif layanan perbankan yang dipilih masyarakat.
Sementara itu, untuk perolehan dana pihak ketiga mencapai Rp238,53 triliun tumbuh sekitar 16,07 persen (YoY).
Pencapaian ini merupakan hasil implementasi keseriusan BSI dalam menggarap dana murah sebagai salah satu strategi yang konsisten dijalankan dalam memacu pertumbuhan. Langkah ini terbukti mampu menjadikan Tabungan BSI menduduki posisi 5 di industri perbankan Tanah Air.
Di sisi lain Tabungan BSI secara keseluruhan mencapai Rp100,73 triliun atau tumbuh 15,48 persen. Adapun, sedangkan tabungan yang paling diminati masyarakat adalah Tabungan Wadiah yakni tabungan yang tidak memberikan bagi hasil maupun biaya administrasi bulanan. Dari sisi bank, hal ini memberikan efek positif untuk meningkatkan effisiensi beban bagi hasil.
Sedangkan dalam inovasi layanan digital, pengguna BSI Mobile hingga Maret 2022 mencapai 3,77 juta user aktif atau tumbuh 124 persen (YoY). Jumlah pengguna yang semakin meningkat diakibatkan perubahan perilaku masyarakat yang mulai beralih ke e-channel BSI Mobile, ATM maupun Internet Banking. Di mana secara keseluruhan lebih dari 96 persen nasabah sudah mulai digital savvy.
Strategi digitalisasi yang ditempuh BSI mendorong dampak yang sangat positif yakni jumlah transaksi BSI Mobile mencapai 55,11 juta, tumbuh signifikan sekitar 276 persen (YoY). Hal ini mendorong pertumbuhan fee-based income menjadi Rp58,94 miliar.
BSI juga serius menghadirkan beyond banking dalam satu genggaman melalui BSI Mobile dan melalui fitur-fitur inovatif yang akan terus dikembangkan seperti yakni biometric, transaksi yang lengkap, fitur islami, pelunasan haji dan pembayaran umroh, gadai dan pembiayaan emas serta QRIS.
(aor)