Goldmans Sachs Beri Bankir Papan Atas Libur Tak Terbatas

Goldmans Sachs, bank investasi asal Amerika Serikat (AS), memberikan hari libur tak terbatas kepada bankir papan atasnya.

"Sebagai sebuah perusahaan, kami berkomitmen untuk memberikan manfaat dan penawaran yang berbeda kepada karyawan kami untuk mendukung kesejahteraan dan ketahanan," ungkap memo manajemen seperti dikutip dari CNN.com, Selasa (17/5).

Rencananya, semua staf akan diperbolehkan mengambil libur minimal 15 hari dalam setahun mulai 2023. Bankir yang belum di level atas tetap mendapat jatah libur tetap dengan tambahan dua hari.

Perusahaan mengambil kebijakan ini sejalan dengan perkembangan budaya kerja yang fleksibel di Wall Street, seperti para perusahaan teknologi, rintisan, hingga pengelola kripto. Harapannya, jam kerja fleksibel bisa menarik minat pekerja muda.

Akibat dari penyesuaian ini, banyak perusahaan di Wall Street yang melonggarkan aturan mereka, seperti dari sisi berpakaian yang tidak terlalu formal, gaji dan bonus yang lebih tinggi, dan lainnya.

Goldman Sachs menjadi salah satu perusahaan yang diawasi budaya kerjanya setelah beberapa bankir mengadu ke manajer mereka karena bekerja 100 jam per minggu. Hal ini membuat mereka hanya bisa tidur selama lima jam.

Aduan lain berupa pelecehan di tempat kerja yang berdampak ke kesehatan mental pekerja. Manajemen menanggapi serius hal tersebut dan menyatakan bakal berbenah, baik dari sisi perekrutan hingga penegakan aturan.

Di sisi lain, perubahan jam kerja di sejumlah perusahaan di Wall Street juga terjadi karena dampak pandemi covid-19 yang membuat banyak orang bekerja dari mana saja. Tak hanya Goldman Sachs, Citibank juga menerapkan jam kerja campuran dan jatah libur kepada pekerja mereka.

[Gambas:Video CNN]