Pengusaha Ungkap Alasan Mal di Ibu Kota Sepi

CNN Indonesia
Jumat, 20 Mei 2022 06:20 WIB
APPBI mengatakan faktor utama mal sepi, seperti Mal Blok M, karena pengelola tidak bisa beradaptasi dengan tren belanja masyarakat saat ini.
APPBI mengatakan faktor utama mal sepi, seperti Mal Blok M, karena pengelola tidak bisa beradaptasi dengan tren belanja masyarakat saat ini. (CNNIndonesia/ Adi Ibrahim).
Jakarta, CNN Indonesia --

Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) mengungkapkan faktor utama beberapa mal di Jakarta sepi ditinggal pengunjung seperti Mal Blok M lantaran pengelola tak bisa merespons perubahan tren belanja masyarakat saat ini. 

"Faktor utama penyebabnya adalah ketidakmampuan ataupun kurangnya respons dari pengelola pusat perbelanjaan atas terjadinya perubahan tren belanja dari masyarakat," ungkap Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja kepada CNNIndonesia.com, Kamis (19/5).

Menurut dia, fungsi mal saat ini bukan cuma sebagai tempat berbelanja berbagai kebutuhan pengunjung. Namun, mal juga berfungsi sebagai tempat interaksi sosial bagi masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pusat perbelanjaan yang masih hanya berfungsi sebagai tempat berbelanja saja, maka akan berhadapan langsung dan bertarung dengan online," kata Alphonzus.

Sementara aktivitas belanja masyarakat secara online terus meningkat dari waktu ke waktu. Bahkan, beberapa toko (merchant) turut menawarkan produknya secara online.

"Pusat perbelanjaan yang tidak bisa memberikan fungsi lain dari sekadar belanja kepada para pelanggannya, maka akan ditinggalkan oleh para pelanggannya," tutur Alphonzus.

Maka dari itu, pengelola pusat perbelanjaan perlu berpikir kreatif untuk mengembangkan bisnis mal. Apalagi jika mal tersebut berdekatan dengan pusat perbelanjaan lain di satu kawasan.

Contohnya Mal Blok M yang berdekatan dengan Blok M Square dan Plaza Blok M. Alphonzus menilai hal ini seharusnya tidak menjadi alasan mal sepi.

"Ini bukan menjadi masalah utama sepanjang masing-masing pusat perbelanjaan dapat memberikan berbagai konsep yang menarik dan berbeda satu sama lain," terang Alphonzus.

Bila mal punya konsep yang menarik, maka akan tetap jadi pilihan masyarakat. Apalagi, jika fungsinya juga lengkap, mulai dari pemenuhan kebutuhan harian, acara yang atraktif, hingga tempat bertemu.

Sebelumnya, beberapa mal di Jakarta diberitakan mulai sepi pengunjung. Mulanya, mal sepi karena terkena dampak pandemi covid-19.

Namun, setelah pemerintah melonggarkan aktivitas di ruang publik, beberapa mal masih tampak sepi sampai sekarang, seperti Mal Blok M.

General Manager PT Langgeng Ayomlestari Iwandra Yogah mengatakan Mal Blok M sebenarnya masih ramai, tapi hanya di lantai bawah.

"Kalau sepi ya nggak sih, di bawah penuh, bengkel sini penuh dengan orang-orang. Ini kan ada dua, atas dan bawah, cuma orang lihatnya yang atas," ujar Yogah.

Di sisi lain, pengelola juga sudah tidak menerima penyewa toko baru karena kontrak gedung akan segera berakhir.

"Kontrak kami dengan pihak pemda akan berakhir Oktober 2022. Di perjanjiannya setelah berakhir diserahkan ke pemda," tutup Yogah.

[Gambas:Video CNN]

(uli/aud)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER