TAIPAN

Murat Ulker, Jadi Orang Terkaya Turki Usai Besarkan Bisnis Keluarga

CNN Indonesia
Minggu, 22 Mei 2022 08:10 WIB
Murat Ulker merupakan orang terkaya di Turki dengan total harta sekitar US$4,7 miliar. Kekayaannya berasal dari bisnis makanan dan minuman Yildiz Holding.
Murat Ulker merupakan orang terkaya di Turki dengan total harta sekitar US$4,7 miliar. Kekayaannya berasal dari bisnis makanan dan minuman Yildiz Holding. (CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani).
Jakarta, CNN Indonesia --

Banyak yang beranggapan meneruskan bisnis keluarga lebih mudah dibandingkan merintis usaha sendiri. Nyatanya, perlu kecakapan untuk mengelola bisnis tersebut agar bisa berkembang. Hal itu dibuktikan oleh Murat Ülker.

Dilansir dari berbagai sumber, Murat adalah konglomerat asal Turki yang sukses dari membesarkan Yildiz Holding, perusahaan makanan dan minuman terbesar di kawasan Eropa Tengah dan Timur, Timur Tengah dan Afrika (CEEMEA).

Berkat tangan dinginnya, bisnis keluarga itu mampu merambah pasar global dan menjadikannya orang terkaya di Turki.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lahir di Istanbul, Turki, 21 Maret 1959, Murat dibesarkan dari keluarga berada yang sederhana. Ayahnya, Sabri Ülker, mendirikan perusahaan biskuit ternama "Ülker" pada 1944.

Lepas SMA, Murat mempersiapkan diri untuk menjadi pewaris bisnis keluarga dengan mengambil jurusan administrasi bisnis di Universitas Bogazici, Turki.

Setelah itu, pada 1982, Murat memutuskan untuk belajar memanggang kue secara profesional di American Institut of Baking dan mengikuti sejumlah pelatihan di sana. Ia juga sempat bekerja di perusahaan roti Negeri Paman Sam, Continental Baking.

Pada 1984, Murat mulai bergabung ke perusahaan keluarga, Ülker Group. Kala itu, Ulker Group tidak hanya memproduksi biskuit tetapi mulai merambah ke produk lain seperti kukis, kraker hingga cokelat. Bahkan, perusahaan juga memiliki lini produksi tepung terigu sendiri.

Meski anak bos, Murat tak serta merta mendapatkan posisi tinggi. Awalnya, ia bekerja sebagai staf di bagian kontrol. Lalu, perlahan-lahan jabatannya naik, mulai dari asisten manager hingga general manager.

Tahun demi tahun berganti, bisnis Ülker Group pun kian beragam. Akhirnya, manajemen memutuskan untuk mengganti nama perusahaan menjadi Yildiz Holding pada 1989.

Berkat kecakapannya, sang ayah akhirnya mempercayakan Murat kursi CEO Yildiz Holding pada 2000, sebelum akhirnya menjabat sebagai chairman pada 2008.

Kepercayaan sang ayah tak disia-siakannya. Sebagai seorang visioner, Murat berani membawa Yildiz melakukan ekspansi besar-besaran. Tak hanya meningkatkan volume produksi, Murat tak segan untuk mendiversifikasi produk dengan mengakuisisi bisnis lain.

Misalnya, pada 2001, perusahaan mengakuisisi Baycan, produsen permen karet terbesar ketiga di Turki saat itu. Selang setahun, Murat memperkuat bisnis minuman ringan perusahaan dengan mengakuisisi Camlica. Hasilnya, dalam lima tahun, Murat berhasil meningkatkan pendapatan Yildiz dua kali lipat.

Tak hanya jago kandang, Murat juga melirik bisnis F&B lain di luar negeri. Misalnya, pada 2007, Yildiz membeli perusahaan cokelat ternama asal Belgia, Godiva, seharga US$850 juta. Pada 2014, Yildiz mengambil alih perusahaan biskuit asal Inggris United Biscuits senilai US$3,4 miliar.

Untuk mempermudah manajemen bisnis makanan ringan berskala global, Yildiz mendirikan Pladis Food pada 2016. Pladis merupakan anak usaha hasil merger Godiva, Ülker, United Biscuits, dan perusahaan permen DeMet's yang berkantor pusat di London, Inggris. Pada 2020 lalu, Pladis meraup pendapatan hampir 3 miliar poundsterling.

Di tangan Murat, Yildiz Holding kini memiliki 46 pabrik yang berproduksi di 13 negara. Perusahaan kini memayungi 300 merek makanan dan minuman yang telah diekspor ke lebih dari 100 negara.

Selama memimpin, ia melarang karyawannya untuk memanggilnya dengan embel-embel "Bapak". Ia ingin dipanggil dengan "Murat" saja.

"Memanggil seseorang dengan nama pertamanya tidak terkesan kurang ajar bagi saya. Rasa hormat harusnya ditunjukkan oleh tindakan seseorang bukan dari cara seseorang memanggil orang lain," ujar Murat dalam salah satu wawancaranya, seperti dikutip dari laman Yildiz.

Pada 2020 lalu, Murat menyerahkan jabatan chairman Yildiz ke keponakannya, Ali Ülker. Namun, ia tetap menjadi salah satu orang terkaya di Turki karena ia memiliki 63 persen saham Yildiz.

Forbes mencatat, per 20 Mei 2022, total kekayaan Murat mencapai US$4,7 miliar atau sekitar Rp68,6 miliar (asumsi kurs Rp14.600 per dolar AS). Ia menduduki peringkat ke-601 pada Daftar Orang Terkaya di Dunia versi Forbes 2022.

Kolektor Seni

Murat dikenal sebagai penggemar seni. Ia mengoleksi banyak karya seni dan kerap mensponsori pameran seni di negaranya.

Ia juga gemar membagikan karya seni ke orang-orang terdekatnya. Tak jarang, karyawannya mendapat hadiah lukisan mahal darinya.

"Jika saya mampu membeli karya seni yang indah, bisa membaginya membuat saya bahagia. Saya memiliki banyak sekali lukisan, apakah saya harus menyimpannya saja?," ujarnya.

Selain seni, ia juga tertarik pada dunia olah raga, khususnya basket. Ia merupakan salah satu sponsor utama klub basket Turki ternama Fenerbahçe Ülker.

Saat ini, Murat menghabiskan usia senjanya bersama seorang istri dan tiga orang anak di Istanbul, Turki.

[Gambas:Video CNN]



(agt)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER