Pembuatan Bus Listrik Merah Putih yang akan digunakan selama kegiatan Presidensi G20 Indonesia ditargetkan rampung pada Oktober 2022.
Koordinator peneliti Bus Listrik Merah Putih dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Muhammad Nur Yuniarto mengatakan latar belakang pembuatan bus listrik ini adalah untuk menunjukkan kemampuan riset dan pengembangan perguruan tinggi di Indonesia.
"Pembuatan bus listrik berjalan sejak Februari 2022 dan ditargetkan akan selesai pada Oktober 2022 mendatang," ungkap Nur, sapaan akrabnya, dikutip dari Antara, Selasa (24/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan pembuatan Bus Listrik Merah Putih juga merupakan pengembangan lebih lanjut dari bus listrik buatan PT INKA (Persero) bernama E-Inobus.
Menurut dia, E-Inobus memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) masih rendah, yakni hanya 30 persen.
"Sehingga membutuhkan bantuan kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi untuk meningkatkan TKDN tersebut menjadi 60 persen," ujar Nur.
Sementara, Nur mengatakan perguruan tinggi yang tergabung dalam pembuatan Bus Listrik Merah Putih adalah ITS, Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga (Unair), dan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
"Peran perguruan tinggi ini untuk meningkatkan TKDN, yakni mulai dari membuat desain hingga membuat komponen sparepart," jelas Nur.
Nantinya, pengembangan Bus Listrik Merah Putih akan terus dilakukan setelah digunakan untuk KTT G20.
Jika sesuai rencana, bus listrik itu akan digunakan untuk angkutan umum di dalam negeri.
(aud/bir)