AS Berpotensi Batasi Ekspor, Harga Minyak Mentah Berpotensi Stabil

CNN Indonesia
Rabu, 25 Mei 2022 06:55 WIB
Harga minyak mentah bergerak stabil setelah sempat bergejolak akibat kekhawatiran pasokan yang ketat dan potensi resesi ekonomi.
Harga minyak mentah bergerak stabil setelah sempat bergejolak akibat kekhawatiran pasokan yang ketat dan potensi resesi ekonomi. (AFP/Fayez Nureldine).
Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak mentah dunia bergerak stabil pada akhir perdagangan Selasa (24/5), waktu AS, setelah bergejolak karena kekhawatiran pasokan yang ketat dan potensi resesi ekonomi.

Harga minyak berjangka Brent untuk pengiriman Juli naik tipis 14 sen menjadi US$113,5 per barel. Sementara, harga minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun tipis 52 sen menjadi US$109,77 per barel.

Menteri Energi AS Jennifer Granholm menuturkan bahwa Presiden AS Joe Biden kemungkinan akan membatasi ekspor minyak mentah untuk mengurangi lonjakan harga bahan bakar (BBM) domestik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat pernyataan itu dikeluarkan, harga minyak langsung meradang. "Awalnya, asumsinya akan menurunkan harga produk di AS saja," ujar Analis Price Futures Group Phil Flynn, dikutip Antara, Rabu (25/5).

American Petroleum Institute (API) memperkirakan stok minyak mentah AS naik 567 ribu barel pada pekan lalu. Namun kenyataannya, persediaan bensin malah turun 4,2 juta barel dan stok sulingan turun hingga 949 ribu barel.

Padahal pada sesi awal pekan ini, harga minyak sempat terangkat ditopang oleh kabar Uni Eropa yang akan lebih cepat menyepakati larangan impor minyak Rusia, imbas invasi militer ke Ukraina.

"Embargo (minyak) kemungkinan akan disetujui dalam beberapa hari ke depan," kata Menteri Ekonomi Jerman, awal pekan ini.

[Gambas:Video CNN]



(bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER