Elon Musk tidak lagi mendanai pembelian Twitter dari kepemilikan saham Tesla. Ia diberitakan telah mengamankan dana US$6,25 miliar atau sekitar Rp91,3 triliun (US$1=Rp14.610,10) untuk mengakuisisi Twitter.
Dalam data pengajuan dengan Komisi Sekuritas dan Pertukaran AS, Musk mengumumkan berakhirnya serangkaian pinjaman margin terhadap saham Tesla, yang telah dimasukkan menjadi bagian rencana pembiayaan awal untuk mengakuisisi Twitter.
Dalam pengumuman itu, seperti dikutip The Guardian pada Rabu (25/5), Musk berkomitmen memberikan tambahan US$6,25 miliar dalam pembiayaan ekuitas. Sehingga, total komitmennya menjadi US$33,5 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehingga, itu akan mengurangi jumlah utang yang akan ia ambil dalam 'pembelian' Twitter senilai US$44 miliar.
Musk awalnya mengambil pinjaman margin US$12,5 miliar terhadap saham perusahaan pembuat mobil listriknya Tesla untuk membantu mendanai pembeliannya di Twitter.
Namun, dia menguranginya menjadi US$6,25 miliar pada awal bulan ini setelah mendatangkan co-investor. Masih belum jelas dari mana tambahan US$6,25 miliar itu datang, namun sejumlah mitra ekuitas telah muncul sejak Musk pertama kali mengumumkan tawarannya.
Langkah tersebut dilakukan sebagai tanggapan atas meningkatnya tekanan pada pinjaman dan saham Tesla secara umum. Harga saham pembuat mobil yang ia miliki telah menurun sejak mengumumkan rencana pembeliannya.
Sebelumnya, berdasarkan data Bloomberg Billionaire Index, Musk memiliki kekayaan bersih US$210 miliar terhitung pada Kamis (19/5). Jika dia menghabiskan US$1 juta setiap jam, dibutuhkan waktu 24 tahun 4 bulan untuk menghabiskannya.
Masalahnya total kekayaan Musk itu sebagian besar dalam bentuk aset dan saham. Mengonversi aset itu ke uang tunai untuk belanja Twitter adalah masalahnya selanjutnya.
Indeks yang sama menunjukkan Musk hanya punya US$9,25 miliar dalam bentuk 'uang tunai' dengan sisa kekayaannya berasal dari saham. Jadi, untuk mengumpulkan uang untuk kesepakatan itu, Musk harus mencari alternatif lain.