Airlangga Sebut RI Butuh 25 Persen PDB Untuk Transisi Ekonomi Hijau

CNN Indonesia
Selasa, 31 Mei 2022 11:32 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan Indonesia perlu 25 persen PDB untuk membiayai transisi ke ekonomi berbasis EBT. (Lukas - Biro Setpres).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan Indonesia membutuhkan biaya setidaknya 25 persen dari produk domestik bruto (PDB) untuk transisi ke ekonomi berbasis energi baru dan terbarukan (EBT).

"Ini untuk membiayai komitmen kita dalam pengurangan emisi karbon pada 2030," ungkap Airlangga dalam Indonesia Financial Group (IFG) International Conference 2022 di Jakarta, Senin (30/5).

Mengutip Antara, dalam perjanjian Paris, Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon yang signifikan pada 2030 dan emisi nol karbon bersih pada 2060.

Ia mengatakan komitmen emisi nol karbon bersih pada 2060 merupakan fokus utama lantaran Indonesia termasuk dalam 10 besar negara dengan emisi karbon terbesar atau menyumbang sekitar dua persen dari total emisi global pada 2020.

Ekosistem lingkungan rendah emisi karbon kini terus berkembang di Tanah Air maupun dunia dan menjadi landasan bagi aspirasi Indonesia untuk menjadi negara industri tangguh pada 2035.

"Dalam hal ini PDB per kapita Indonesia diproyeksikan akan mencapai sekitar US$15 ribu hingga US$20 ribu," imbuhnya.

Untuk menjadi negara industri tangguh, kapasitas pembiayaan yang substansial sangat diperlukan sehingga peran pembiayaan luar negeri menjadi penting, khususnya pada masa transisi. Selain itu, sumber dana domestik substansial juga diperlukan untuk pembiayaan berkelanjutan.



 

(dzu/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK