Daftar Startup Global yang Tersapu Gelombang PHK

CNN Indonesia
Kamis, 02 Jun 2022 13:38 WIB
Gelombang PHK 'menyapu' industri startup, tak cuma di Indonesia, tetapi di dunia. (AFP/Eric).
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah perusahaan rintisan atau startup di Indonesia mengambil langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan mereka.

Gelombang PHK di industri startup diduga terjadi karena fenomena gelembung ekonomi pecah atau bubble burst, yaitu kondisi saat kenaikan ekonomi melaju cepat tetapi cepat pula jatuhnya.

Tidak hanya di dalam negeri, sejumlah startup internasional juga melakukan PHK terhadap karyawan dalam beberapa waktu terakhir. Melansir TechCrunch, PHK terjadi karena sejumlah faktor, seperti inflasi yang meningkat, tekanan ekonomi, perang, dan selera konsumen yang bergeser.

Berikut daftar startup global yang melakukan PHK dalam beberapa waktu terakhir.

1. Vtex

Vtex melakukan PHK terhadap 193 karyawan, setara dengan 13 persen dari tim perusahaan di Brasil.

Pendiri Vtex Geraldo Thomaz dan Mariano Gomide de Faria menyebut keputusan mengurangi tenaga kerja diambil sebagai pertimbangan strategis seputar struktur organisasi yang dapat memberikan prioritas yang disesuaikan.

Para pendiri menyatakan bahwa mereka tidak memiliki rencana PHK lagi ke depan. Vtex juga menyusun opt-in public spreadsheet untuk pekerja yang diberhentikan, sekaligus membagikan informasi bahwa mereka sedang mencari pekerjaan.

2. PayPal

PayPal memberhentikan 83 karyawan di kantor pusatnya di San Jose, California. Perusahaan prinsipal pembayaran ini diketahui memiliki 30.000 karyawan.

Kabar PHK muncul sekitar seminggu sebelum startup ini mengonfirmasi bahwa mereka menutup kantornya di San Francisco.

Juru bicara PayPal mengungkap perusahaan terus mengevalusiasi cara mereka bekerja agar siap memenuhi kebutuhan pelanggan dan beroperasi dengan struktur dan proses terbaik demi mendukung prioritas bisnis strategis.

3. Bolt

Bolt memberhentikan sekitar 240 karyawan. PHK mengakibatkan jumlah karyawan menurun menjadi 660 orang dari sekitar 900 orang.

Melansir Forbes, penjualan dan pemasaran Bolt menurun drastis. Menurut dua orang yang terkena dampak PHK, sebagian besar atau semua tim perwakilan pengembangan penjualan diberhentikan.

Pada Januari, Bolt menargetkan 100 juta pembeli pada pertengahan 2023. Namun, seorang sumber menyebut target tersebut jauh dari harapan karena perusahaan hanya mampu mengumpulkan kurang dari 15 juta orang saat ini.

4. FrontRow

Startup di bidang pendidikan ini melakukan PHK terhadap 145 karyawan atau setara dengan 30 persen dari total tenaga kerjanya.

FrontRow dilaporkan menghadapi krisis modal di tengah situasi pasar yang ketat. Sebagian besar PHK disebut berasal dari penjualan dan tim pengembangan bisnis.

5. Gorilla

Gorilla juga melakukan PHK terhadap 300 karyawan atau setara dengan setengah dari total karyawannya di markas besarnya di Berlin.

Perusahaan juga menarik diri dari pasar di Italia, Spanyol, Denmark dan Belgia dan akan mengalihkan fokusnya ke pasar dalam negeri, Jerman, serta Prancis, Belanda, Inggris, dan AS.

Perusahaan pengiriman bahan makanan instan itu mencatat penurunan valuasi hampir US$1 miliar dengan valuasi tujuh bulan lalu, yaitu $3 miliar. Tetapi, valuasi perusahaan diperkirakan turun hingga US$300 juta dalam beberapa waktu terakhir.



(fby/bir)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK