Pemutusan hubungan kerja (PHK) di sejumlah perusahaan rintisan (startup) mulai dari Zenius sampai LinkAja masih menjadi perbincangan hangat di masyarakat.
Sejumlah pihak menilai kondisi makro ekonomi menjadi penyebab utama startup memangkas karyawan. Beberapa ahli lainnya menyebut fenomena bubble burst sedang melanda startup di Indonesia.
Semua ini membuat investor atau perusahaan modal ventura lebih selektif untuk berinvestasi di startup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
General Partner Alpha JWC Ventures Jefrey Joe mengatakan pihaknya sedang fokus mengembangkan startup kecil. Hal ini untuk mengantisipasi kerugian di tengah ketidakpastian ekonomi.
"Mengingat perubahan sentimen dan volatilitas pasar, kami akan terus berinvestasi pada startup tahap awal berpotensi tinggi, dengan fokus khusus pada membangun produk dan kesesuaian pasar," ujar Joe kepada CNNIndonesia.com, Selasa (31/5).
Perusahaan modal ventura Asia Tenggara tersebut sudah mendanai sejumlah startup ternama Indonesia, seperti Kredivo, Kopi Kenangan, Lemonilo, dan Zenius.
Di awal pandemi, Joe melihat startup mengejar pertumbuhan secara agresif. Kini, perusahaan lebih realistis karena pasar sedang volatile.
"Semua perusahaan yang bahkan untung harus beralih dari fase pertumbuhan menjadi defensif di tengah penurunan ekonomi," ungkap Joe.
Hal ini membuat sejumlah startup berupaya untuk menyesuaikan biaya operasional mereka, salah satunya dengan melakukan PHK terhadap sejumlah karyawan.
"Penyesuaian strategis perlu dilakukan jika perusahaan ingin keluar dari resesi yang membayangi dengan kerusakan minim," katanya.
Menurut dia, startup sebaiknya jangan hanya fokus mengejar target pertumbuhan kinerja pada tahap awal. Namun, startup juga harus memastikan ketepatan produk agar dapat menjangkau pasar.
Lihat Juga : |
"Dengan kondisi pasar yang melemah, kami menyarankan para startup untuk mengambil kesempatan ini untuk fokus pada produk agar dapat menjangkau pasar. Setelah itu tercapai, mereka akan dapat meningkatkan skala dengan lebih mudah dengan cara yang menghemat modal," kata Joe.
Ia mengatakan bahwa dalam tiga tahun terakhir, mayoritas perusahaan di bawah naungan Alpha JWC Ventures sudah mampu bertumbuh dan menghasilkan pendapatan dengan baik.
Oleh karena itu, ia mengatakan pihaknya akan terus berinvestasi di startup. Joe sendiri juga optimistis sektor digital di RI masih berpotensi tumbuh dalam beberapa waktu ke depan.
"(Kami melihat) ada banyak peluang ke depan karena sektor teknologi Indonesia masih sangat menjanjikan," ucap Joe.