Fitch Ratings mengumumkan tak akan menganalisis dan memberikan peringkat utang lagi untuk raksasa properti asal China, Evergrande dan anak usaha.
Mengutip Reuters, Jumat (3/6), Fitch Ratings mengatakan pihaknya telah berhenti berpartisipasi untuk menganalisis Evergrande.
Fitch Ratings sebelumnya menyatakan bahwa Evergrande telah default terbatas. Hal ini lantaran Evergrande gagal membayar utang atas obligasi luar negeri yang keluarkan perusahaan beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Total utang Evergrande dan anak usaha disebut-sebut tembus lebih dari US$300 miliar. Perusahaan melakukan berbagai cara untuk membayar utang tersebut.
Salah satunya dengan menjual saham salah satu proyek properti yang berada di dekat Shanghai senilai US$575 juta. Proyek itu bernama Crystal City, zona komersial yang luas di Hangzhou, sebuah kota timur di luar Shanghai.
Sementara, uang tunai Evergrande sendiri sempat disita oleh bank sebesar US$2 miliar pada Maret 2022 lalu.
Hal itu dilakukan karena perusahaan tak mampu menerbitkan hasil audit hingga tenggat waktu yang ditentukan. Audit itu terkait gagal bayar utang karena harga dan aktivitas properti China jeblok pada 2021.
(aud/sfr)