Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengatakan terdapat tiga konsep yang akan diterapkan dalam pengembangan ibu kota baru.
Pertama, kota hutan yang didominasi oleh bentang alam dengan struktur hutan yang berfungsi sebagai ekosistem untuk menciptakan kehidupan bersama alam.
Kedua, kota spons yang dibangun dengan meningkatkan daya serap air untuk mengurangi risiko banjir, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas air bersih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiga, kota pintar yang dibangun dengan dinamis dan inklusif. Kota ini didukung oleh teknologi sebagai akselerator untuk peningkatan produktivitas dan kualitas hidup.
Sementara, Bambang mengatakan Indonesia membuka peluang kerja sama dengan Amerika Serikat (AS) untuk mengembangkan IKN di sektor energi.
Bambang mengatakan terdapat dua proyek berpotensi digarap dengan AS, yakni pengembangan tenaga surya dan pengembangan fotovoltaik mengambang di Bendungan Sepaku Semoi.
Menurut dia, IKN akan dikembangkan dengan energi hijau (green energy). Hal ini akan dilakukan dalam tiga tahap yaitu, untuk jangka pendek 2022-2023 akan dikembangkan PV rooftop, EV support di tempat umum dan komersial, perumahan, industri, dan stasiun pengisian daya.
Pada jangka menengah 2024-2025 wind farm kapasitas 70 MW pada 2024 dan solar farm kapasitas 50 MW pada 2025.
Jangka panjang 2026-2045 akan dibangun pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas 910 MW pada 2028.
Sementara itu, Ketua Bidang Koordinasi Transformasi Teknologi dan Inovasi Tim Transisi IKN Mohammed Ali Berawi menambahkan rencana Sistem Transportasi Cerdas (ITS) dan Sistem Transit di IKN.
Sistem Transit akan beroperasi dengan Bus Rapid Transit (BRT) berbasis listrik dan menyediakan layanan transit 80 persen.
Ada tiga jenis BRT, yakni BRT direct service sebagai feeder, BRT reguler yang menghubungkan antar sub-area, dan BRT otonom. Nantinya, seluruh ITS di IKN akan terintegrasi melalui data center ITS.
(dzu/aud)