Harga minyak jatuh lebih dari 2 persen pada akhir perdagangan Rabu (15/6) sore waktu AS atau Kamis (16/6) pagi WIB.
Mengutip Antara, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus merosot US$2,7 atau 2,2 persen menjadi US$118,51 per Barel. Sementara itu minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juli anjlok US$3,62 atau 3,04 persen menjadi US$115,31 per barel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Analis menyebut kejatuhan harga minyak dipicu oleh kebijakan bank sentral AS The Fed mengerek suku bunga acuannya sebesar 0,75 persen. Kebijakan itu telah memicu kekhawatiran pasar bahwa permintaan minyak akan tertekan sehingga membuat harganya terjungkal.
Lihat Juga : |
Selain itu, minyak juga terbebani oleh peningkatan produksi. Sebagai informasi, produksi minyak mentah AS selama beberapa bulan terakhir memang hanya naik tipis 100 ribu barel per hari menjadi 12 juta barel.
Tapi produksi ini menjadi yang tertinggi sejak April 2022.
"Sedikit peningkatan dalam produksi domestik mungkin merupakan tanda pertama dari lebih banyak pasokan yang ada di sana sehingga membebani harga minyak," kata mitra di Again Capital LLC, John Kilduff.
Minyak juga mendapatkan beban berat dari lockdown yang diterapkan pemerintah China akibat melonjaknya covid di daerah itu. Sentimen itu meningkatkan kekhawatiran pasar bahwa permintaan minyak dari China akan anjlok.
Maklum, China merupakan salah satu konsumen minyak terbesar di dunia.