Revlon, perusahaan kosmetik kelas kakap asal Amerika Serikat (AS), mengajukan permohonan bangkrut. Pasalnya, mereka tercekik utang yang menggunung.
Dilansir dari CNN.com, Jumat (17/6), perusahaan kosmetik berusia 90 tahun tersebut tengah mengalami masalah likuiditas yang membuat mereka sulit membayar utang.
Bahkan, Revlon melaporkan hanya mampu mendapatkan US$575 juta atau setara Rp8,51 triliun (asumsi kurs Rp14.809 per dolar AS) untuk membayar utang dan memenuhi operasional mereka sehari-harinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain masalah utang, Revlon juga berhadapan dengan semakin banyak persaingan merek kosmetik keluaran selebriti. Sebab dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan telah kehilangan penjualan ke perusahaan rintisan yang didukung oleh selebriti, seperti Kylie Jenner's Kylie Cosmetics dan Rihanna's Fenty Beauty.
CEO Revlon Debra Perelman menjelaskan bahwa struktur modal yang cekak telah membatasi kemampuan Revlon untuk menavigasi masalah ekonomi makro dan memenuhi permintaan.
Alhasil, perusahaan cat kuku dan kosmetik ini mengalami penurunan penjualan yang sebelumnya sudah cukup parah akibat pandemi covid-19.
Lihat Juga : |
Selain penurunan penjualan, mereka juga dihadapkan pada masalah rantai pasok. Akibat masalah itu, mereka kesulitan memproduksi kosmetik.
Analis menyebut kekurangan produksi adalah faktor utama lainnya yang membuat Revlon bangkrut. Mereka mengatakan masalah yang dihadapi Revlon tidak mungkin diselesaikan dalam waktu dekat.