TAIPAN

Kim Beom-su, Dulu Hidup Prihatin Kini Jadi Crazy Rich Berharta Rp100 T

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Minggu, 19 Jun 2022 09:15 WIB
Kim Beom-su alias Brian Kim merupakan orang terkaya di Korea Selatan. Pendiri Kakao Corp ini memiliki harta lebih dari Rp100 triliun. Ini perjalan hidupnya.
Kim Beom-su alias Brian Kim merupakan orang terkaya di Korea Selatan. Pendiri Kakao Corp ini memiliki harta lebih dari Rp100 triliun. (Basith Subastian/CNNIndonesia).
Jakarta, CNN Indonesia --

Startup menjadi sorotan akhir-akhir ini di tengah maraknya PHK. Namun, tak bisa dipungkiri, industri berbasis teknologi ini mampu melahirkan orang kaya baru di berbagai penjuru dunia. Salah satunya, Kim Beom-su atau Brian Kim.

Dilansir dari berbagai sumber, Kim merupakan pendiri platform pesan singkat terbesar di Korea Selatan (Korsel), Kakao Corp. Aplikasi ini diunduh oleh setidaknya 90 persen pemilik ponsel pintar di Negeri Ginseng.

Lahir di Seoul, 8 Maret 1966, Kim dibesarkan di lingkungan keluarga miskin. Bahkan, kedua orang tuanya cuma lulusan sekolah dasar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ayah Kim bekerja sebagai pekerja pabrik. Sementara, ibunya mengais rezeki sebagai pelayan hotel. Karena orang tuanya sibuk, ia dibesarkan oleh sang nenek.

Kim kecil tinggal di sebuah rumah kecil di area kumuh Seoul yang hanya memiliki satu kamar. Di kamar itulah ia berbagi tempat tidur dengan tujuh orang anggota keluarga lainnya.

Beruntung, Kim dianugerahi otak cerdas. Ia adalah satu-satunya anggota keluarga yang berhasil menempuh pendidikan tinggi. Tidak main-main, ia kuliah jurusan teknik di universitas top Korea Selatan, Seoul National University.

Untuk membayar biaya kuliahnya, Kim menjadi tutor privat bagi anak-anak orang berada.

"Kami harus menciptakan jalan sendiri karena orang tua kami tidak punya waktu untuk menjaga kami," ujar Kim dalam petikan wawancara dengan Financial Times pada 2015 lalu.

Setelah lulus kuliah, Kim bekerja sebagai pengembang (developer) layanan komunikasi online Samsung. Di sana, Kim hanya bertahan lima tahu. Pada 1998, Kim memutuskan untuk membuka bisnis sendiri, Hangame, dengan modal US$184 ribu yang berasal dari teman dan kerabatnya.

Awalnya, Hangame hanya fokus pada bisnis internet cafe, tetapi dalam perjalanannya bisnis Kim berkembang menjadi perusahaan portal game online pertama di Korea Selatan. Kepopuleran Hangame membuat perusahaan mesin pencari Naver melirik hingga akhirnya keduanya merger menjadi NHN.

"Saya dulu bekerja siang dan malam sebagai pengusaha dan programmer. Lalu, pergi ke sauna saat fajar dan menangis. Saya sangat bangga memimpin bisnis sendiri, tetapi pada saat yang sama saya juga takut di bisa membayar gaji karyawan sendiri," ujarnya.

Kim Beom-su, pendiri kakao talkKim Beom-su dibesarkan dalam keluarga miskin. Namun, berkat kecerdasannya ia mampu mengembangkan salah satu perusahaan besar di Korea Selatan, Kakao Corp. (Tangkapan layar web kakaocorp.com via CNBC Indonesia).

Pada 2005, Kim pindah ke Silicon Valley, California, AS, dan mendirikan IWILAB, inkubator bisnis bagi wirausahawan Korea di Mountain View. Selang dua tahun, Kim memutuskan untuk mundur.

Kemudian, pada 2010, Kim akhirnya mendirikan KakaoTalk yang popularitasnya menanjak seiring meningkatnya popularitas ponsel pintar seperti iPhone.

Dalam perkembangannya, Kakao tidak hanya menyediakan platform pesan singkat. Kepiawaian Kim membaca peluang membuatnya mengembangkan Kakao menjadi aplikasi multi fungsi bagi pengguna mulai dari gim, komik online, hingga belanja.

Pada Mei 2014, Kakao mengambil alih perusahaan mesin pencari terbesar ke-2 di Korea Selatan Daum senilai US$3,3 miliar. Hal itu memperkuat posisi Kakao sebagai startup terbesar di Korea.

Tak ayal, pada tahun yang sama, pemerintah Korsel memasukkan Kakao sebagai startup pertama ke kategori bisnis besar.

Pada Maret 2022, Kim memutuskan untuk meninggalkan kursi dewan direksi Kakao Corp. Dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters, Kim mundur karena ingin fokus pada ekspansi bisnis global yang terafiliasi Kakao, salah satunya Piccoma yang berbasis di Jepang.

Selama membesarkan Kakao, Kim dikenal sebagai pribadi yang ramah. Di kantor, ia ingin pegawainya memanggilnya dengan "Brian" saja. Ia ingin meruntuhkan kebiasaan dunia kantor Korea yang erat dengan senioritas yang biasanya hanya memanggil marga.

Per Sabtu (18/6), Forbes mencatat harta Kim mencapai US$6,3 miliar atau sekitar Rp100,9 triliun (asumsi kurs Rp14.838 per dolar AS).

Dengan kekayaannya itu, Kim menduduki posisi wahid pada Daftar 50 Orang Terkaya Korea 2022 versi Forbes dan bertengger di peringkat ke-376 orang terkaya di dunia.

Harta yang menggunung tak membuat Kim lupa memberi ke sesama. Tahun lalu, Kim menandatangani Komitmen Berbagi (Giving Pledge) di mana ia akan menyumbangkan sebagian besar kekayaannya untuk amal.

Ia juga aktif investasi pada puluhan startup lokal lewat dua perusahaan modal venturanya. Menurut Kim, budaya Korea Selatan tidak memberikan ruang untuk kegagalan. Kondisi itu berbeda dengan Amerika Serikat yang lebih menghargai kegagalan sebagai proses untuk mendorong terciptanya ide yang lebih baik. 

Untuk itu, lewat investasi, Kim berharap bisa menciptakan iklim yang mendukung bagi startup-startup di Korea Selatan untuk berkembang.

Kim saat ini menghabiskan banyak waktunya dengan istri dan dua orang anak di kediamannya di Seoul.

[Gambas:Video CNN]



(agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER