Gangguan Pasokan Angkat Harga Minyak
Harga minyak dunia menguat di sesi Asia karena investor kembali fokus pada pasokan yang terbatas pada awal perdagangan Senin (20/6).
Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus naik 20 sen atau 0,2 persen menjadi US$113,32 per barel pada pukul 01.05 GMT. Sementara Brent sempat naik sebanyak 1 persen di awal sesi.
Sementara, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juli turun 1 sen menjadi US$109,55 per barel.
"Untuk saat ini, gangguan pada pasokan minyak mengurangi kekhawatiran akan melemahnya permintaan," kata analis ANZ seperti dikutip dari Antara.
Ia mengatakan gangguan pasokan juga terjadi di tengah embargo minyak Rusia sebagai sanksi dari negara Barat. Karena sanksi tersebut, kebutuhan minyak dunia sebagian telah dimitigasi oleh pelepasan cadangan minyak strategis yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan peningkatan produksi dari OPEC+.
Meski demikian, hal tersebut tidak mengobati gangguan pasokan minyak dunia lebih lanjut.
"Jika Washington tetap pada kecepatannya saat ini, cadangan strategis AS akan mencapai level terendah 40 tahun di 358 juta barel pada Oktober," kata ANZ.
Di sisi lain, produksi minyak dan gas AS memang bisa dikatakan meningkat. Menurut perusahaan jasa energi Baker Hughes Co, jumlah rig minyak dan gas AS naik menjadi 740 rig dalam seminggu hingga 17 Juni, tertinggi sejak Maret 2020.
Sementara itu, di Libya produksi minyak tetap bergejolak menyusul blokade oleh kelompok-kelompok di timur negara itu.
Menteri perminyakan Libya Mohamed Oun mengatakan total produksi negara itu sekitar 700 ribu barel per hari. Pekan lalu, produksi minyak Libya berada pada 100 ribu hingga 150 ribu barel per hari.
Tidak hanya itu, ekspor produk minyak dari China juga terus menurun. Hal itu membuat pasokan global tetap ketat. Ekspor bensin Negeri Tirai Bambu pada Mei 2022 anjlok 45,5 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan ekspor solar merosot 92,7 persen.