Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan buka suara terkait harga cabai yang melonjak tajam belakangan ini. Ia mengatakan kenaikan dipicu faktor musiman.
Kenaikan katanya bisa menjadi bonus bagi petani cabai.
"Nah, jadi kalau cabai keriting, cabai merah itu musiman, ya memang. Ya, sekali-sekali petani dapat bonus lah," ujar Zulhas di Istana Presiden, Senin (20/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harga cabai rawit merah di pasar-pasar DKI Jakarta melonjak tajam belakangan ini menjadi rata-rata Rp108.043 per kilogram (kg). Bahkan, di beberapa pasar harga cabai tembus Rp120 ribu per kg.
Yakni, di Pasar Tanah Abang, Pasar Kebayoran Lama, Pasar Tebet Barat, Pasar Mampang Prapatan, Pasar Pulo Gadung, Pasar Kramat Jati.
Kemudian, Pasar Mayestik, dan Pasar Rawa Badak, Pasar Kalibaru, Pasar Pluit, Pasar Koja Baru, Pasar Pos Pengumben, dan Pasar Pal Merah.
Harga cabai rawit tersebut terpaut jauh dengan beberapa pasar, seperti Pasar Induk Kramat Jati seharga Rp77 ribu per kg, Pasar Anyer Bahari sebesar Rp85 ribu, Pasar Jembatan Lima Rp88 ribu.
Mengutip infopangan.jakarta.go.id, Sabtu (18/6), harga cabai rawit merah naik rata-rata Rp319 per kg dibandingkan hari sebelumnya, Jumat (17/6).
Kenaikan harga cabai juga terjadi pada jenis rawit hijau yang rerata dibanderol Rp80 ribu per kg. Lalu, cabai merah besar yang naik Rp444 per kg menjadi Rp85.555, dan cabai merah keriting naik Rp1.978 per kg menjadi Rp86.765.
Komoditas lainnya yang juga mengalami kenaikan harga, yakni bawang putih yang naik Rp489 per kg menjadi Rp34.127. Lalu, ayam broiler ke posisi Rp40.600 per kg, dan daging sapi murni menjadi Rp146.195 per kg.
Kenaikan sempat membuat Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo heran. Pasalnya berdasar laporan petani Wonosobo yang ia temui di kawasan Toko Tani Indonesia Centre (TTIC) Ragunan pasokan cabai ternyata melimpah dan harganya murah.
Dia tidak tahu kenapa sampai di Jakarta harga cabai bisa mahal.
"Lah kok nyampe sini harganya jadi mahal?" ujar Syahrul kebingungan.
(fby/agt)