Nilai tukar rupiah bertengger di posisi Rp14.862 per dolar AS pada perdagangan pasar spot, Rabu (22/6) sore. Mata uang garuda melemah 50 poin atau 0,34 persen dari sebelumnya.
Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.860 per dolar AS.
Mata uang di kawasan Asia terpantau bervariasi. Yen Jepang menguat 0,21 persen. Sementara, yuan China melemah 0,38 persen, won Korea Selatan melemah 0,32 persen dan peso Filipina melemah 0,41 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Kemudian, dolar Singapura melemah 0,30 persen, ringgit Malaysia melemah 0,22 persen dan baht Thailand melemah 0,22 persen. Hanya dolar Hong Kong yang terpantau stagnan di perdagangan sore ini.
Sementara itu, mata uang negara maju pun terlihat bervariasi. Terpantau euro Eropa melemah 0,22 persen, poundsterling Inggris melemah 0,59 persen, dolar Australia melemah 1,19 persen.
Kemudian franc Swiss melemah 0,10 persen dan dolar Kanada melemah 0,48 persen. Sedangkan Rubel Rusia menguat 3,06 persen.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah kali ini disebabkan oleh sikap investor yang menunggu isyarat kebijakan moneter dari AS.
"Dolar menguat terhadap mata uang lainnya pada Rabu. Penyebabnya adalah investor saat ini menunggu isyarat kebijakan moneter dari AS dalam kesaksian Ketua Federal Reserve kepada Kongres," ujarnya dalam keterangan resmi.
Untuk perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka fluktuatif. Namun, rupiah berpeluang ditutup melemah di rentang Rp14.850-Rp14.900 per dolar AS.