Menhub Kejar Rencana Final Kereta Semi Cepat JKT-SBY Kelar 2024

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berharap rencana final kereta semi cepat Jakarta-Surabaya selesai dalam waktu satu sampai dua tahun.

Hal itu ia sampaikan usai membahas progres rencana proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya saat melakukan kunjungan kerja Jepang pada Rabu (22/6).

"Kita harapkan dalam waktu satu tahun atau maksimal dua tahun, (rencana) kita finalisasi. Kemudian, kita melakukan detail realignment daripada kereta api itu sendiri. Dan waktu pelaksanaannya dua sampai empat tahun," ujar Budi dalam konferensi pers, Rabu (22/6).

Kereta api semi cepat sendiri akan dibangun dalam dua tahap. Tahap pertama akan melintasi Jakarta sampai Semarang.

Kemudian, tahap kedua akan menghubungkan antara Semarang dan Surabaya. Budi mengatakan dengan kereta api semi-cepat ini, masyarakat dapat melakukan perjalanan dari Jakarta ke Surabaya dalam kurun waktu kurang dari enam jam.

"Kita akan mengukur secara cermat bagaimana kondisi lapangan dan bagaimana trase yang akan dilakukan itu membutuhkan lebih kurang satu tahun," imbuhnya.

Saat ini, sambung Budi, Kemenhub sudah memfinalisasi konsep pembangunan untuk fasilitas transportasi tersebut yang kemudian akan melalui uji kelayakan.

"Kita akan membuat suatu lintasan yang lebih datar dan lintasan-lintasan yang tidak menekuk. Jadi praktis lebih straight pada Kota Jakarta sampai Surabaya," katanya.

Adapula beberapa kota yang dilalui kereta semi cepat tersebut yang akan dilengkapi bidang elevasi atau elevated track, di antaranya Cirebon dan Pekalongan. Dengan ini, kereta dapat berjalan dengan mulus sampai dengan wa

Sebelumnya, Budi dan beberapa jajaran Kemenhub bertemu dengan sejumlah pejabat dan pengusaha di Jepang untuk membahas proyek infrastruktur di RI, khususnya MRT dan Pelabuhan Patimban.

"Kedua negara sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama di berbagai sektor, termasuk transportasi," ucap Budi, dikutip dari Antara.

Beberapa pejabat yang dimaksud adalah Dubes RI di Tokyo Heri Akhmadi, Penasehat Khusus Perdana Menteri Mori Masafumi, Menteri Transportasi Jepang Saito Tetsuo, dan Gubernur Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Maeda.

[Gambas:Video CNN]