Zulhas Sebut Minyak Goreng Kemasan Sederhana Kantongi Izin BPOM
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin edar minyak goreng kemasan sederhana.
"Sudah (beres). Menteri perdagangan (mendag) kan yang urus. Masa mendag yang mengurus lama, bagaimana rakyat?" ungkap Zulhas, sapaan akrabnya, Jumat (24/6).
Produk itu akan diberi merek Minyak Kita. Perusahaan akan mulai memproduksi minyak goreng curah kemasan sederhana mulai Senin (27/6).
Jika produksi dan pengiriman lancar, Zulhas bercita-cita minyak goreng curah yang dikemas dengan kemasan sederhana ini masuk ke rak-rak ritel modern.
Ia menargetkan minyak goreng curah merek Minyak Kita sudah dijual dalam dua pekan ke depan. Namun, Zulhas tak menjelaskan pasti kapan tepatnya produk itu bisa mejeng di ritel modern.
Nantinya, ongkos produksi minyak goreng curah kemasan sederhana akan ditanggung 100 persen oleh pengusaha.
"Produsen yang mengemas (minyak goreng curah) kemasan sederhana. Memang tambah ongkos sedikit, tapi mereka mau," ujar Zulhas.
Namun, ia mengatakan tak tahu pasti berapa beban biaya dalam memproduksi minyak goreng curah yang dikemas dengan kemasan sederhana.
"Ya saya tidak tahu berapa. Itu urusan produsen. Itu produsen yang mau kok," jelasnya.
Terpisah, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan pemerintah akan memberikan insentif kepada pengusaha yang menyalurkan minyak goreng kemasan sederhana dengan harga Rp14 ribu per liter.
Menurut Oke, insentif itu akan diberikan dalam bentuk penambahan jatah ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).
Ia menjelaskan pengusaha yang mengalokasikan CPO sebanyak 1.000 ton, maka akan mendapatkan jatah ekspor 5.000 ton sekarang. Nantinya, jika perusahaan itu ikut menyalurkan minyak goreng kemasan sederhana dengan harga Rp14 ribu, maka jatah ekspornya akan ditambah.
"Jadi harga kan harus tetap Rp14 ribu meski kemasan, itu yang sedang kami bahas adalah insentif berbentuk indeks tertentu terhadap kuota ekspor," tutup Oke.