Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memperkirakan kuota bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis pertalite dan solar habis pada Oktober atau November mendatang bila kuotanya tidak dibatasi.
Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman mengatakan perkiraan itu dibuat berdasarkan realisasi penyaluran BBM jenis tersebut yang hingga akhir Juni ini sudah lebih dari 50 persen.
Rinciannya; untuk solar realisasinya sudah 51,24 persen dan pertalite sudah 57,67 persen atau sebanyak 13,26 juta kl.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini data sampai 20 Juni," ujarnya dalam webinar virtual, Rabu (29/6).
Perkiraan lain juga ia dasarkan pada konsumsi rata-rata harian dan juga bulanan BBM subsidi yang sudah melebihi kuota yang ditetapkan. Kelebihannya bahkan mencapai sekitar 10 persen dari yang ditetapkan pemerintah.
Oleh karenanya, ia menilai pembatasan konsumsi solar dan pertalite adalah suatu keharusan yang perlu dilakukan. Jika tidak maka kuota yang diberikan untuk solar bisa habis sekitar Oktober atau November.
Begitu juga dengan pertalite yang jika tidak dibatasi maka realisasi hingga akhir tahun bisa melebihi target kuota yang ditetapkan pemerintah. Terlebih, ia melihat bahwa peningkatan konsumsi pertalite naik sejak awal tahun ini.
"Perlu pengendalian konsumsi (solar dan pertalite) kepada yang berhak menerima," ujarnya.