Pemerintah Bayar Kompensasi BBM-LPG ke Pertamina Rp64,5 T

CNN Indonesia
Jumat, 01 Jul 2022 18:10 WIB
PT Pertamina (Persero) menerima kompensasi dari pemerintah atas penyaluran BBM dan LPG yang telah dilakukan pada 2021 sebesar Rp64,5 triliun.
PT Pertamina (Persero) menerima kompensasi dari pemerintah atas penyaluran BBM dan LPG yang telah dilakukan pada 2021 sebesar Rp64,5 triliun. Ilustrasi. (Arsip Pertamina).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Pertamina (Persero) menerima kompensasi dari pemerintah atas penyaluran bahan bakar minyak (BBM) dan LPG yang telah dilakukan pada 2021 sebesar Rp64,5 triliun.

Per April 2022 lalu, pemerintah telah membayar kompensasi sebesar Rp29 triliun. Artinya, total pembayaran subsidi dan kompensasi untuk periode 2021 hingga 2022 oleh pemerintah kepada Pertamina mencapai Rp93,5 triliun.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati menyampaikan apresiasi atas pembayaran kompensasi yang dilakukan lebih cepat dari jadwal yang direncanakan. Menurutnya, pembayaran tersebut akan berdampak positif pada keuangan Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah. Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas dukungan Pemerintah melalui pembayaran kompensasi ini. Pembayaran ini dapat memperkuat cashflow untuk menjaga ketahanan energi nasional," ucap Nicke dalam pernyataan resmi, Jumat (1/7).

Dukungan pemerintah, sambungnya, terlihat dari kebijakan Kementerian Keuangan untuk penambahan subsidi sebesar Rp71,8 triliun dan kompensasi BBM Rp234 triliun. Sehingga total subsidi dan kompensasi menjadi Rp401,8 triliun pada tahun 2022, dengan asumsi harga minyak mentah Indonesia ICP US$100 per barrel.

"Apresiasi tak terhingga kepada pemerintah karena dengan menambah alokasi subsidi BBM dan LPG, pemerintah telah berusaha keras menjaga daya beli masyarakat," kata Nicke.

Menurutnya, upaya pemerintah menghadapi kenaikan harga minyak mentah cukup berhasil dibandingkan dengan negara lain. Hal ini terbukti dari harga BBM Indonesia yang termasuk kedua terendah di seluruh dunia.

Meski begitu, perusahaan hendak meningkatkan kesadaran masyarakat agar dapat menggunakan BBM dan LPG secara bertanggung jawab dan lebih hemat. Menurut Nicke, subsidi merupakan kebijakan untuk meringankan beban ekonomi masyarakat menengah bawah, rentan miskin dan UMKM, sehingga masyarakat yang tergolong mampu sebaiknya beralih memakai BBM dan LPG non-subsidi.

"Kesadaran masyarakat sangat diperlukan untuk sama-sama menolong saudara-saudara kita yang membutuhkan. Kami akan memastikan pasokan mencukupi. Pengawasan terus ditingkatkan agar alokasi subsidi BBM dan LPG tepat sasaran," imbuhnya.

Sebelumnya, pemerintah menerapkan kebijakan pembelian Pertalite dan Solar menggunakan aplikasi, MyPertamina. Untuk mendaftar, masyarakat tidak harus melalui aplikasi, tetapi juga bisa melalui link website.

Konsumen Pertamina bisa mendaftar di website MyPertamina https://subsiditepat.mypertamina.id/. Website ini juga akan dibuka mulai 1 Juli 2022.

Masyarakat yang merasa berhak menggunakan pertalite dan solar dapat mendaftarkan datanya melalui website ini, untuk kemudian menunggu apakah kendaraan dan identitasnya terkonfirmasi sebagai pengguna yang terdaftar.

[Gambas:Video CNN]



(tdh/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER