Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengaku kerap dicecar oleh masyarakat saat terjadi kenaikan harga pangan. Padahal, ini bukan urusan Kementerian Perdagangan (Kemendag)
Menurutnya, urusan pangan menjadi tanggung jawab utama Kementerian Pertanian (Kementan), namun karena semua hal berlabuh di Kemendag, sehingga ia kerap dicecar saat terjadi kenaikan harga bahan pokok.
"Walau sesungguhnya bukan kita yang menentukan tapi orang tahunya Kemendag, termasuk nanti harga 11 bahan pokok itu. Itu juga kita yang akan dikejar oleh masyarakat," ujarnya dalam peluncuran MinyaKita, Rabu (6/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP), 11 bahan pokok yang dimaksud adalah beras, gabah, jagung, sagu, kedelai, garam, daging, telur, susu, buah-buahan dan sayur-sayuran.
"Kita yang dikejar walaupun kita tidak mengurusi pertanian, misalnya cabai, bawang dan kemudian telur, ayam, daging dan seterusnya," curhatnya.
Oleh karenanya, ia meminta kepada jajaran Kementerian Perdagangan untuk tetap bekerja keras menyelesaikan persoalan pangan yang tengah mengalami lonjakan harga.
"Jadi memang hari-hari ini banyak hal yang harus kita lakukan dan kerjakan. Makanya, saya minta teman-teman di Kemendag (kerjakan), karena kita punya tugas mulai melahirkan keputusan-keputusan, kebijakan-kebijakan yang membuat masyarakat lebih baik," jelasnya.
Lanjutnya, salah satu kebijakan yang sudah dijalankan dengan baik adalah melahirkan minyak goreng kemasan merek MinyaKita seharga Rp14 ribu per kemasan. Ini sesuai dengan tugas yang dititipkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepadanya saat pelantikan untuk menyelesaikan persoalan minyak goreng dalam sebulan.
"Pendek kata minyak Rp14 ribu, Alhamdulillah dalam dua minggu ini sudah berhasil dan sudah ada dimana-mana, tidak ada antrian, tidak ada keluhan," pungkasnya.