Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan perusahaannya bisa rugi jika pemerintah tidak memberikan uang kompensasi atas subsidi di tengah kenaikan harga komoditas.
"Yang disampaikan pemerintah jika tidak ada tambahan anggaran subsidi dan kompensasi dan semua beban diserahkan ke Pertamina, maka kami akan rugi," ujar Nicke dalam RDP dengan Komisi VI DPR, Rabu (6/7).
Ia turut berterima kasih kepada pemerintah yang sudah mengalokasikan anggaran lebih untuk membayar kompensasi kepada Pertamina atas penyaluran BBM.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Bahkan, berkat bantuan dana ini, Pertamina mampu meraup untung Rp29 triliun di 2021.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) menerima kompensasi dari pemerintah atas penyaluran bahan bakar minyak (BBM) dan LPG yang dilakukan pada 2021 sebesar Rp64,5 triliun.
Per April 2022 lalu, pemerintah juga membayar kompensasi senilai Rp29 triliun.
Artinya, total pembayaran subsidi dan kompensasi untuk periode 2021 hingga 2022 oleh pemerintah kepada Pertamina mencapai Rp93,5 triliun.
Lihat Juga : |
Nicke mengatakan apresiasi atas pembayaran kompensasi yang dilakukan lebih cepat dari jadwal yang direncanakan.
Menurutnya, pembayaran tersebut akan berdampak positif pada keuangan Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional.
"Alhamdulillah. Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas dukungan Pemerintah melalui pembayaran kompensasi ini. Pembayaran ini dapat memperkuat cashflow untuk menjaga ketahanan energi nasional," ucap Nicke dalam pernyataan resmi.