Kaji Mata Uang Digital, BI Pastikan Uang Elektronik Tetap Eksis

CNN Indonesia
Selasa, 12 Jul 2022 19:30 WIB
Bank Indonesia (BI) memastikan mata uang digital bank sentral tidak akan menghilangkan uang tunai dan elektronik. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Nusa Dua, CNN Indonesia --

Bank Indonesia (BI) memastikan mata uang digital bank sentral atau Central Bank Digital Currency (CBDC) tak akan menghilangkan keberadaan uang tunai dan uang elektronik.

"Tidak, (CBDC) tidak akan menghilangkan uang kartal dan uang elektronik," ungkap Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP) Ryan Rizaldy di Bali, Selasa (12/7).

Ia menjelaskan bahwa CBDC hanya akan menambah opsi transaksi selain dengan uang tunai dan uang elektronik. Harapannya, masyarakat bisa bertransaksi dalam berbagai situasi.

"Prinsip yang kami pegang adalah eksistensi. Hidup orang Indonesia bisa lebih resilience, bisa transaksi dalam berbagai situasi, CBDC bisa memperkaya itu," terang Ryan.

Sebelumnya, Deputi Gubernur BI Doni P Joewono mengatakan pihaknya akan merilis buku panduan atau white paper terkait pengembangan digital rupiah pada akhir 2022.

Doni menjelaskan buku panduan itu berisi beberapa hal, seperti desain atau konsep digital rupiah.

"Berbagai bank sentral berhati-hati dan terus mempelajari kemungkinan dampak dari CBDC tersebut, termasuk Indonesia. BI terus mendalami CBDC dan akhir tahun ini berada pada tahap untuk mengeluarkan white paper pengembangan digital rupiah," ujar Doni.

Ia memaparkan terdapat enam tujuan dalam menerbitkan rupiah digital. Pertama, menyediakan alat pembayaran digital yang bebas risiko.

Kedua, memitigasi risiko non sovereign digital currency. Ketiga, memperluas efisiensi dan tahapan sistem pembayaran termasuk cross border.

Keempat, memperluas dan mempercepat inklusi keuangan. Kelima, menyediakan instrumen kebijakan moneter baru. Keenam, memfasilitasi distribusi subsidi fiskal.



(aud/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK