Ekonomi Indonesia Dibayangi Risiko Stagflasi

CNN Indonesia
Rabu, 13 Jul 2022 13:38 WIB
Bank Indonesia mewaspadai risiko stagflasi yang bisa mengancam pertumbuhan ekonomi yang mulai pulih.
Bank Indonesia mewaspadai risiko stagflasi yang bisa mengancam pertumbuhan ekonomi yang mulai pulih. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA).
Jakarta, CNN Indonesia --

Perekonomian Indonesia tak lepas dari risiko stagflasi yang terjadi di beberapa negara. Stagflasi adalah kondisi saat inflasi melonjak namun pertumbuhan ekonomi tertahan.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Solikin Juhro mengatakan risiko ini bisa mengancam pertumbuhan ekonomi yang mulai pulih.

"Ini adalah hal yang penting. Ini adalah yang bank sentral dan semua otoritas berusaha perjuangkan," kata Solikin dalam Kegiatan Sampingan G20 Indonesia 2022 bertajuk "Central Bank Policy Mix for Stability and Economic Recovery" dikutip dari Antara, Rabu (13/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya risiko stagflasi yang dihadapi negara-negara di dunia berbeda, sehingga perlu dicermati lebih lanjut. Apalagi, inflasi yang melonjak tajam membuat kebijakan moneter lebih agresif.

Kondisi ini dinilai tidak bisa dihadapi sendiri. Harus ada kerja sama dari berbagai negara untuk bisa menekan kenaikan harga-harga komoditas yang menjadi penyebab inflasi melonjak tajam.

"Kita tidak bisa bekerja sendiri. Kita harus memiliki sinergi kebijakan yang lebih kuat, tidak hanya secara nasional, tetapi juga di tingkat internasional," jelasnya.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memaparkan jurus BI untuk mencegah stagflasi terjadi di Indonesia.

Pertama, kerja sama dengan Kementerian Keuangan untuk menekan harga agar tidak terjadi lonjakan inflasi. Salah satunya dengan menambah anggaran subsidi energi agar tidak terjadi kenaikan harga.

Kedua, memperkuat tim pengendali inflasi pusat maupun daerah. Langkah ini untuk menjaga agar inflasi dari sisi pangan tetap terkendali.

[Gambas:Video CNN]



(idy/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER