Garuda Percaya Diri Catatkan Kinerja Positif di Semester II 2022

CNN Indonesia
Rabu, 13 Jul 2022 19:41 WIB
Garuda Indonesia optimis bisa mencatatkan kinerja positif di semester II pasca meraih kesepakatan homologasi melalui PKPU pada akhir Juni 2022.
Garuda Indonesia optimis bisa mencatatkan kinerja positif di semester II pasca meraih kesepakatan homologasi melalui PKPU pada akhir Juni 2022. (REUTERS/Regis Duvignau).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Garuda Indonesia Tbk percaya diri bisa mencatatkan kinerja positif secara bertahap pada semester II tahun ini. Hal ini seiring dengan akselerasi pemulihan kinerja pasca meraih kesepakatan homologasi melalui proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) pada akhir Juni 2022 lalu.

"Proyeksi kinerja positif di 2022 akan terus dioptimalkan Garuda secara bertahap hingga 2-3 tahun mendatang agar dapat kembali ke level periode masa sebelum pandemi," ungkap Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra melalui keterangan resmi, Rabu (12/7).

Ia mengatakan proyeksi pencatatan kinerja positif itu tercermin dari pendapatan usaha Mei lalu. Saat itu, Garuda berhasil membukukan profitabilitas melalui pendapatan rute angkutan penumpang, kargo, charter maupun pendapatan penunjang lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Capaian itu menjadi kinerja positif yang berhasil dicatatkan Garuda sejak akhir 2021 lalu.

"Optimisme tersebut juga terus kami selaraskan dengan demand dan tren pergerakan penumpang yang semakin meningkat," sambung Irfan.

Ia menuturkan tidak dapat dipungkiri Garuda selama dua tahun terakhir kinerja keuangan yang menurun. Kondisi tersebut berdampak secara langsung pada tingkat kepercayaan masyarakat untuk terbang sehingga terjadi penurunan trafik penumpang secara signifikan sepanjang 2021.

Melalui laporan keuangan (audited) 2021, Garuda secara group mencatatkan pendapatan usaha sebesar US$1,33 miliar atau setara dengan Rp19,9 triliun (asumsi kurs Rp14.997 per dolar AS). Angka itu turun 10,43 persen dibandingkan dengan pendapatan usaha di 2020 lalu.

Pendapatan usaha tersebut ditunjang oleh pendapatan penerbangan berjadwal senilai US$1,04 miliar, penerbangan tidak berjadwal sebesar US$88,05 juta, dan pendapatan lainnya sebesar US$207 juta.

Selain itu Garuda secara grup turut mencatatkan penurunan beban usaha sebesar 21,03 persen menjadi US$2,6 miliar sepanjang 2021 jika dibandingkan periode yang sama pada 2020 lalu.

Lebih lanjut, Irfan mengatakan dari aspek pengelolaan kinerja korporasi, Garuda juga melakukan sejumlah langkah strategis dalam memastikan langkah pemulihan kinerja imbas penurunan trafik penerbangan berjalan dengan berkesinambungan.

Hal tersebut dilakukan melalui langkah restrukturisasi finansial baik untuk kewajiban usaha jangka panjang dan jangka pendek, restrukturisasi beban biaya operasional yang dilakukan melalui langkah negosiasi beban sewa pesawat, hingga biaya penunjang operasi lainnya.

Irfan menambahkan, Garuda juga terus memaksimalkan upaya service improvement pada seluruh lini operasi. Hal itu turut ditunjang dengan streamlining business process melalui simplifikasi proses kerja baik untuk menurunkan beban biaya atau memaksimalkan seamless experience layanan penerbangan bagi pengguna jasa.

[Gambas:Video CNN]

(mrh/dzu)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER