China akan menghentikan proses pengetesan covid-19 atas barang impor. Hal itu mereka lakukan di tengah kekhawatiran banyak kalangan atas perlambatan ekonomi di China.
Mengutip AFP, Selasa (13/7), China memang selama ini berkomitmen memberantas penyebaran virus corona di dalam negeri.
Karena komitmen itu, mereka memberlakukan proses pemeriksaan ketat atas barang impor dengan menyemprotkan disinfektan atas barang itu sejak 2020. Langkah itu mereka lakukan karena barang impor ditengarai menjadi salah satu media munculnya wabah covid kembali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya China menerapkan pembatasan dalam beberapa produk, seperti buah tropis yang mendekam di perbatasan Vietnam karena pengemudi tengah menunggu izin masuk ke Negeri Tirai Bambu itu.
Sementara itu Komisi Kesehatan Nasional (NHC) mengatakan dengan kebijakan baru ini, barang-barang non-pendingin, termasuk pengiriman batu bara, bijih mineral, bahan makanan dan pakan ternak sekarang dapat masuk ke China tanpa swab untuk covid-19.
NHC mengatakan keputusan itu dimaksudkan untuk memastikan stabilitas industri dan rantai pasokan. Sedangkan barang impor beku dan perlu pendingin masih akan terus diuji berdasarkan aturan yang berlaku.
Para ilmuwan mengatakan ada sedikit bukti bahwa virus corona yang dibawa pada benda-benda seperti produk rantai dingin dapat menginfeksi manusia, meskipun CDC Amerika Serikat merekomendasikan disinfektan permukaan yang sering disentuh oleh pasien covid.
China sedang berusaha meminimalisir peredaran wabah covid-19, atau kebijakan nol covid-19.
Beberapa yang dilakukan Negeri Panda itu yakni lockdown, karantina paksa dan pembatasan perjalanan.
Tetapi strategi itu telah melemahkan pertumbuhan. Ini karena Shanghai ditutup selama dua bulan karena kebangkitan virus , menghambat rantai pasokan dan menyebabkan pabrik tutup.