Chief Representative Japan International Cooperation Agency (JICA) Takehiro Yasio menyebut ada empat tantangan yang dihadapi Indonesia dalam menjamin mutu pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Tantangan itu terungkap dari hasil studi yang dilakukan JICA yang disampaikan ke Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Tantangan Pertama, terkait masalah integrasi berdasarkan kondisi dasar di mana semua desain dan pembangunan harus berdasarkan kondisi topografi dan geologi saat ini.
"(Kedua), land grading dan semua rencana infrastruktur harus merujuk ke rencana drainase untuk mencegah bencana banjir," kata Takehiro mengutip Antara, Rabu (13/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiga, koordinasi infrastruktur bawah tanah. Salah satunya adalah pengamanan untuk luas ruang bebas/right-of-way (ROW) terutama untuk lubang got dan struktur yang lebih besar seperti pompa pengangkat saluran pembuangan.
Keempat, penyiapan ruang untuk menjamin aksesibilitas perluasan di masa depan. Salah satunya adalah kebutuhan lahan untuk layanan transportasi umum seperti halte dan utilitas jalan seperti lampu dan CCTV. Keempat adalah jaminan mutu konstruksi.
Kendati, Takehiro Yasui mengatakan pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin membantu Indonesia menghadapi tantangan itu. Sementara itu Basuki mengatakan untuk tantangan nomor satu konsultan JICA sangat jeli dalam melakukan observasi.
Lihat Juga : |
"Kita akan bergantung betul dengan rencana drainase untuk mencegah banjir. Untuk itu berkali-kali saya tanya siapa yang akan bertanggung jawab dengan drainase IKN, karena ini sangat penting," kata Basuki.
Basuki juga berharap kehadiran konsultan JICA akan mempermudah untuk mewujudkan pembangunan IKN Nusantara dengan kualitas yang baik.
"Kami percaya Anda sekalian akan membantu untuk menjamin mutu pembangunan IKN, untuk itu jangan ragu untuk memberi kami saran atau koreksi agar tujuan kita tercapai," ujarnya.