Inflasi AS tembus 9,1 persen pada Juni 2022. Tingkat inflasi itu menjadi yang tertinggi dalam 41 tahun terakhir.
Inflasi AS pada Juni 2022 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 8,6 persen. Realisasi inflasi juga melampaui ekspektasi para ekonom di kisaran 8,6 persen.
Biro Statistik Tenaga Kerja AS menyebut lonjakan inflasi negeri Paman Sam itu dikarenakan kenaikan harga bensin atau bahan bakar minyak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harga energi meroket 41,6 persen pada tahun lalu dan diperkirakan masih menanjak karena sentimen perang Rusia-Ukraina mengakibatkan kelangkaan minyak mentah.
Faktor lainnya, yaitu kenaikan harga tempat tinggal. Biaya tempat tinggal di AS tercatat tumbuh 5,6 persen.
Biang kerok selanjutnya, yakni kenaikan harga makanan yang tercatat melesat 10,4 persen.
Royce Mendes, Ekonom Desjardins mengatakan tingkat inflasi saat ini sangat panas dan kemungkinan akan memaksa bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga pinjamannya.
"Bahkan, (kenaikan suku bunga) bisa lebih agresif dalam beberapa bulan mendatang," ujarnya, mengutip CBC, Kamis (14/7).
Proyeksinya, kenaikan suku bunga The Fed sebesar 0,75 basis poin pada Agustus dan sekali lagi naik pada September.
"The Fed akan menggunakan alasan kenaikan harga komoditas dan ekspektasi inflasi turun. Meskipun itu saja tidak akan cukup untuk mengubah rencana jangka pendek," kata Mendes.