Ekonomi China Tumbuh 0,4 Persen Kuartal II 2022, Terburuk Sejak 2020

CNN Indonesia
Jumat, 15 Jul 2022 15:03 WIB
Ekonomi China cuma tumbuh 0,4 persen pada kuartal II 2022 (year-on-year/yoy). Kinerja tersebut merupakan yang terburuk sejak kuartal I 2020. Ilustrasi. (REUTERS/ALY SONG).
Jakarta, CNN Indonesia --

Ekonomi China cuma tumbuh 0,4 persen pada kuartal II 2022 (year-on-year/yoy). Kinerja tersebut merupakan yang terburuk dalam dua tahun terakhir.

Dilansir CNN, Jumat (15/7), Biro Statistik Nasional China mencatat kinerja tersebut jauh lebih rendah dari kinerja kuartal sebelumnya yang masih mampu tumbuh 4,8 persen. Angka itu juga meleset dari proyeksi ekonom dalam jajak pendapat Reuters, 1 persen.

Jika dibandingkan kuartal I 2022, kinerja ekonomi periode April-Juni 2022 turun 2,6 persen.

Kinerja ekonomi China merosot setelah pemerintahan Xi Jinping menerapkan penguncian wilayah (lockdown) untuk mencegah penyebaran covid-19.

Laju ekonomi kuartal II 2022 merupakan yang terlambat sejak kuartal I 2020, ketika ekonomi China hampir terhenti di tengah upaya menahan wabah virus corona yang terdeteksi di Wuhan. Pada kuartal itu, PDB China anjlok 6,8 persen.

Untuk paruh pertama tahun ini, ekonomi tumbuh 2,5 persen, membuat target pertumbuhan tahunan pemerintah sebesar 5,5 persen berat tercapai.

Pemerintah menghadapi tantangan yang meningkat untuk menjaga pertumbuhan tetap stabil. Pasalnya, negara itu menerapkan prinsip zero covid-19 yang diperparah dengan krisis real estat.

Awal tahun ini, sikap tanpa kompromi Beijing untuk membasmi virus telah menyebabkan berbulan-bulan penguncian di puluhan kota, termasuk Shanghai, pusat keuangan dan pengiriman negara itu.

Aktivitas konsumen terhenti dan rantai pasok terganggu karena jutaan penduduk dikurung di rumah mereka. Pusat perbelanjaan dan pabrik juga tutup.

Pihak berwenang mulai membuka kembali perekonomian pada awal bulan lalu, mencabut pembatasan di beberapa kota utama. Industri manufaktur dan jasa juga menunjukkan tanda-tanda perbaikan dalam beberapa pekan terakhir.

Kendati demikian, kepatuhan Beijing terhadap prinsip zero covid-19 telah menyebabkan ketidakpastian besar-besaran untuk operasi bisnis dan mengurangi sentimen investor. Belanja konsumen tetap lemah, sementara pasar kerja berada di bawah tekanan yang signifikan.



(sfr)


Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: Menakar Efektivitas Stimulus Ekonomi

KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK