Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan Dana Moneter Internasional (IMF) tetap berkomitmen membantu negara-negara miskin dalam menghadapi krisis.
Perempuan yang akrab disapa Ani itu menyebut IMF pun berharap kepemimpinan Indonesia dalam presidensi G20 bisa mendorong negara-negara lain mendukung langkah institusi dalam menolong negara miskin.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ani ikut mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan delegasi IMF yang dipimpin oleh Direktur Pelaksana Kristalina Georgieva di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (17/7).
"Ibu Kristalina tadi menyampaikan bahwa IMF akan melakukan langkah untuk bisa membantu negara-negara miskin tersebut yang akan menghadapi kondisi yang luar biasa berat," kata Sri Mulyani dalam keterangan yang diterima CNNIndonesia.com.
"Pada saat pertemuan G20 diharapkan pimpinan-pimpinan dari negara G20 akan mendukung langkah dari institusi-institusi yang memiliki kemampuan untuk membantu negara-negara yang sedang menghadapi krisis," sambungnya.
Ani berkata IMF menyampaikan kepada Jokowi bahwa situasi inflasi yang melanda berbagai negara telah menyebabkan bank-bank sentral mengeluarkan kebijakan menaikan suku bunga.
Menurutnya, kemungkinan berbagai negara miskin yang sekarang sudah dalam kondisi sangat rawan akan berada dalam kondisi yang makin sulit. Mereka terkena dampak krisis pangan, dan juga krisis keuangan.
"Seperti sekarang ini terjadi di berbagai negara Afrika dan juga bahkan negara seperti Sri Lanka, ini akan menjadi sangat penting karena jangan sampai kemudian kemampuan dunia internasional untuk mencegah krisis menjadi makin lemah dan menyebabkan risiko makin tinggi," katanya.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi juga berharap agar negara-negara African Union bisa diundang di G20, mengingat G20 tidak pernah memasukkan negara-negara tersebut di dalam pembahasannya secara permanen selama ini.
"Ini juga menyebabkan kita bisa membahas masalah dunia secara lebih lengkap karena suara dari negara-negara terutama dari Afrika yang sekarang sedang menghadapi banyak sekali kesulitan pangan, kesulitan dari sisi ekonomi, dan juga keuangan menjadi sangat penting," ujarnya.
(fra)