Inflasi Selandia Baru mencapai 7,3 persen pada kuartal II 2022, tertinggi dalam 32 tahun terakhir.
Mengutip AFP, Senin (18/7), Perwakilan Stats NZ Jason Attewell mengatakan lonjakan inflasi ini dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar, makanan dan perumahan.
"Masalah rantai pasokan, biaya tenaga kerja, dan permintaan yang lebih tinggi terus mendorong biaya pembangunan rumah baru," kata Jason Attewell.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awal bulan ini, Bank Sentral Selandia Baru menaikkan suku bunga acuan ke level tertinggi dalam enam tahun dan memperingatkan kenaikan lebih lanjut bisa menyusul.
Kepala ekonom ANZ Bank Sharon Zollner mengatakan akan ada risiko harga naik lebih tinggi lagi.
Menteri Transportasi Michael Wood mengatakan pemerintah memang tidak dapat mengubah faktor global di balik kenaikan harga. Namun mereka dapat mengurangi inflasi.
Lihat Juga :REKOMENDASI SAHAM Intip Rekomendasi Saham Ciamik Pekan Ini |
Minggu kemarin pemerintah setempat menyiapkan sejumlah langkah bantuan untuk bahan bakar, dan transportasi umum yang akan tetap berlaku sampai Januari mendatang.
Wakil Pemimpin Partai Nasional Nicola Willis mengatakan Selandia Baru akan membuka kembali perbatasan untuk semua perjalanan asing mulai 31 Juli. Dengan dibukanya perbatasan itu, akan lebih banyak imigran yang bisa membantu menahan kenaikan inflasi.