Penasihat Zelensky Sebut Ukraina Terancam Krisis Dua Bulan Lagi
Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Tymofiy Mylovanov menyatakan negaranya terancam krisis dalam waktu satu dua bulan ke depan. Ancaman itu katanya, bisa terjadi kalau negara mitra tak meningkatkan dukungan keuangan untuk negaranya.
"Jika kami tidak memotong pengeluaran, tidak meningkatkan arus masuk, khususnya dari mitra internasional, jika kami tidak menstabilkan situasi, maka kami mungkin memiliki waktu satu atau dua bulan, dan kemudian kami akan krisis," kata Mylovanov seperti dikutip dari Reuters, Senin (18/7).
Karena kondisi itulah, ia mendesak negara sahabat Ukraina untuk meningkatkan dukungan keuangan ke negaranya. Permintaan disampaikan demi menjaga stabilitas keuangan Ukraina selama perang dengan Rusia.
Lihat Juga : |
Mylovanov mengatakan jumlah pinjaman dan bantuan lainnya yang diterima Ukraina dari sejumlah negara sahabat saat ini tidak cukup untuk membiayai kebutuhan negara. Sebab, kebutuhan negara meningkat secara signifikan karena perang yang terus berkecamuk.
Kondisi ekonomi dan pendapatan pemerintah Ukraina memburuk sejak invasi Rusia ke negara itu. Negara G7 karena itu berencana memberikan US$20 miliar untuk mendukung pemerintah Ukraina tetap beroperasi selama beberapa bulan ke depan.
Tak hanya itu, negara-negara yang tergabung dalam G7 juga berencana mengamputasi sumber pendanaan Rusia dengan menetapkan batas atas pada harga impor minyak dari Negeri Beruang Merah itu supaya kemampuan mereka menginvasi Ukraina turun.
Rencana ini akan diberlakukan secara sepihak oleh masing-masing negara peserta dan mencegah Rusia menjual dengan harga lebih tinggi.
Uni Eropa akan menjajaki dengan mitra internasional cara untuk membatasi harga minyak dan gas Rusia, termasuk kelayakan memperkenalkan batas harga impor sementara. Adanya pembatasan itu diyakini bisa menghentikan invasi Rusia ke Ukraina.