Sejumlah bank sentral telah menaikkan suku bunga acuan demi menekan inflasi yang terus meningkat.
Biasanya, inflasi memang menjadi indikator utama dalam menentukan kebijakan moneter, khususnya terkait suku bunga acuan.
Ketika inflasi tinggi, bank sentral kerap menaikkan bunga acuan. Sebaliknya, bank sentral akan menahan bunga acuan jika inflasi stabil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip paparan APBN KITA Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kamis (7/7), mayoritas bank sentral di negara yang masuk kelompok G20 telah mengerek suku bunga acuan sejak awal 2022.
Berikut rinciannya:
1. Brasil: suku bunga acuan naik 400 bps sejak awal 2022 menjadi 13,25 persen
2. Meksiko: suku bunga acuan naik 150 bps sejak awal 2022 menjadi 7 persen
3. Amerika Serikat: suku bunga acuan naik 150 bps sejak awal 2022 menjadi 1,75 persen
4. Kanada: suku bunga acuan naik 125 bps sejak awal 2022 menjadi 1,5 persen
5. Rusia: suku bunga acuan naik 100 bps sejak awal 2022 menjadi 9,5 persen
6. Inggris: suku bunga acuan naik 100 bps sejak awal 2022 menjadi 1,25 persen
7. India: suku bunga acuan naik 90 bps sejak awal 2022 menjadi 4,9 persen
8. Korea Selatan: suku bunga acuan naik 75 bps sejak awal 2022 menjadi 1,75 persen
Sementara, terdapat tiga negara yang belum menaikkan suku bunga acuan sejak awal 2022.
1. China: suku bunga acuan tetap 3,7 persen
2. Jepang: suku bunga acuan tetap 0,1 persen
3. Indonesia: suku bunga acuan tetap 3,5 persen
(aud/bir)