Fokus di UMKM, BRI Jauhi Epicentrum Krisis Ekonomi Global

Advertorial | CNN Indonesia
Rabu, 20 Jul 2022 00:00 WIB
Fokus di sektor UMKM membuat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk jauh dari episentrum atau pengaruh gejolak ekonomi global yang terjadi saat ini.
Jakarta, CNN Indonesia --

Fokus di sektor UMKM membuat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk jauh dari episentrum atau pengaruh gejolak ekonomi global yang terjadi saat ini.

Hal ini terbukti dari portofolio kredit UMKM BRI yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 9,24 persen year on year (yoy), dari Rp826,85 triliun di akhir Maret 2021 menjadi Rp903,29 triliun di akhir Maret 2022.

Alhasil, proporsi kredit UMKM dibandingkan total kredit BRI terus merangkak naik menjadi 83,95 persen. Perseroan pun menargetkan proporsi kredit UMKM tersebut akan terus didorong tumbuh hingga 85 persen pada tahun 2024.

Direktur Utama BRI, Sunarso, mengatakan langkah BRI untuk fokus di sektor UMKM membuat perseroan memiliki resiliensi tinggi di situasi yang menantang.

"Saya ingin mengatakan bahwa untuk merespons tantangan eksternal maupun global, rasanya dengan fokus BRI pada UMKM, BRI jauh dari episentrum dan permasalahan ekonomi global tersebut," ujarnya.

Sunarso menegaskan, perseroan secara konsisten memberdayakan dan membangkitkan aktivitas pelaku UMKM. Strategi BRI dalam memberdayakan UMKM juga diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi dalam negeri, mengingat sektor UMKM berkontribusi sebesar 60,3 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

adv bri

Di samping itu, BRI senantiasa mendukung pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat melalui business follows stimulus.

"Agar stimulus berjalan efektif, BRI menyiapkan empat syarat. Pertama, harus ada dananya, yaitu memastikan anggarannya tersedia. Kedua, data pihak yang mendapatkan stimulus tersedia," sebut Sunarso.

"Ketiga, kami akan menyiapkan sistem yang kredibel dan reliabel agar stimulus tersebut tepat sasaran. Dan keempat, adalah komunikasi secara terus menerus kepada masyarakat," lanjut dia.

Strategi business follows stimulus tersebut terbukti berhasil menyelamatkan UMKM di masa pandemi.

Hal tersebut ditunjukkan dari angka restrukturisasi kredit terdampak COVID-19 di BRI sebesar Rp133,74 triliun, atau turun sebesar Rp115,59 triliun dibandingkan dengan total akumulasi sebesar Rp249,33 triliun.

BRI pun optimistis angka restrukturisasi COVID-19 akan terus menurun seiring dengan pulihnya aktivitas sosial dan ekonomi. Hal ini tidak terlepas dari komitmen bank terbesar di Indonesia ini untuk terus meningkatkan penetrasi kredit di sektor UMKM.

Hingga akhir Maret 2022, penyaluran kredit BRI Group tercatat mencapai Rp1.075,93 triliun atau tumbuh 7,43 persen yoy. Angka ini lebih tinggi dibandingkan penyaluran kredit di industri perbankan nasional sebesar 6,65 persen.

Penyaluran kredit kepada seluruh segmen UMKM juga tercatat tumbuh positif, dengan penopang utama yakni segmen mikro yang tumbuh 13,55 persen. Sementara itu, segmen konsumer tumbuh 4,56 persen, dan segmen kecil & menengah tumbuh 3,96 persen.

Sejalan dengan pemulihan UMKM, kinerja keuangan BRI pada kuartal I-2022 pun turut terdongkrak. Perseroan mampu mencatatkan laba bersih konsolidasian senilai Rp12,22 triliun atau tumbuh sebesar 78,13 persen yoy. Sementara untuk aset, pada akhir kuartal I 2022 tercatat aset BRI mencapai Rp1.650,28 triliun atau tumbuh 8,99 persen yoy.

(adv/adv)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER