Rupiah Stres, Kembali Dekati Rp15 Ribu Karena Proyeksi Suku Bunga BI

CNN Indonesia
Rabu, 20 Jul 2022 15:59 WIB
Rupiah melemah 13 poin ke posisi Rp14.989 per dolar AS pada perdagangan Rabu (20/7).
Rupiah melemah 13 poin ke posisi Rp14.989 per dolar AS pada perdagangan Rabu (20/7). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar).
Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah melemah ke level Rp14.989 per dolar AS pada perdagangan pasar spot pada Rabu (20/7) sore. Mata uang Garuda melemah 13 poin atau 0,09 persen bila dibandingkan sebelumnya.

Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.984 per dolar AS atau menguat dari sebelumnya yang sebesar Rp14.992 per dolar AS.

Lalu, mata uang Asia tampak bervariasi, seperti baht Thailand melemah 0,2 persen, ringgit Malaysia menguat 0,06 persen, dan yen Jepang menguat 0,04 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peso Filipina melemah 0,06 persen, won Korea Selatan menguat 0,06 persen, dan dolar Singapura menguat 0,01 persen. Sementara, dolar Hong Kong bergerak stagnan dan yuan China melemah 0,11 persen.

Senada, mata uang utama di negara maju juga bergerak bervariasi. Rinciannya, euro Eropa menguat 0,12 persen, poundsterling Inggris menguat 0,11 persen, dolar Kanada bergerak stagnan, franc Swiss berhasil melemah 0,11 persen, dan dolar Australia menguat 0,22 persen.

Analis DCFX Lukman Leong rupiah melemah terhadap dolar AS karena banyak yang memproyeksi Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan ini.

"Rupiah tertekan dengan ekspektasi BI yang diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan, berlawanan dengan kebijakan bank sentral dunia pada umumnya," ucap Lukman kepada CNNIndonesia.com.

Ketika bank sentral lain menaikkan bunga acuan dan BI bersikap sebaliknya, maka aliran modal asing berpotensi keluar dari RI. Sebab, investor akan lebih tertarik berinvestasi di luar negeri dengan bunga yang lebih tinggi.

Situasi ini akan membuat rupiah tunduk di hadapan dolar AS. Namun, Lukman melihat sentimen sentimen ini hanya sesaat.

"Pelemahan dan penguatan harian hanya dipengaruhi sentimen saat sekarang saja dan bisa berubah setiap saat," tutup Lukman.

[Gambas:Video CNN]



(aud/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER