Namun, imbas pandemi covid-19 mulai menggerogoti sektor properti China. Mula-mula raksasa properti Evergrande diketahui mulai gagal bayar utang setelah otoritas China menindak utang berlebihan di sektor properti pada 2020 lalu.
Belakangan, banyak proyek terhenti, dan pengembang (developer) terlibat kasus serupa, gagal bayar atau kekurangan dana untuk melanjutkan proyeknya.
Setidaknya 400 juta orang dari kelas menengah di China dikabarkan jadi korban proyek properti gagal. Mereka disebut jungkir balik karena harus membayar kredit properti yang berjalan dengan kemungkinan bahwa rumah yang mereka bayar itu tidak akan pernah terbangun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diberitakan CNA, Selasa (26/7) lalu, Analis Bloomberg Intelligence Kristy Hung memprediksi bahwa penghentian konstruksi di China mempengaruhi properti kolektif senilai 4,7 triliun yuan.
Setali tiga uang, Country Garden Holdings yang banyak membangun proyek properti dan real estate pun kena getahnya. Saham perusahaan terus jatuh hingga 52 persen.
Akibatnya, gelar perempuan terkaya di Asia milik Huiyan beberapa tahun terakhir terancam hilang. Taipan serat kimia Fan Hongwei yang memiliki kekayaan bersih US$11,2 miliar disebut-sebut akan menggeser posisi Huiyan.
(aud)