Eks Deputi II KSP Buka Suara soal Penerima LPDP Ogah Pulang ke RI

CNN Indonesia
Jumat, 29 Jul 2022 19:45 WIB
Eks deputi II KSP Yanuar Nugroho menganggap sah-sah saja jika ada pasangan suami istri yang mengambil beasiswa bergantian.
Eks deputi II KSP Yanuar Nugroho menganggap sah-sah saja jika ada pasangan suami istri yang mengambil beasiswa bergantian. (iStockphoto).
Jakarta, CNN Indonesia --

Eks deputi II Kantor Staf Presiden (KSP) Yanuar Nugroho buka suara soal viralnya tweet akun @VeritasArdentur yang mengunggah sebuah percakapan soal penerima LPDP enggan pulang ke Indonesia demi menghindari pajak dan menikmati beragam fasilitas dari Inggris.

Dalam akun Twitternya @yanuarnugroho mengatakan sebetulnya @VeritasArdentur baik karena mengingatkan dan menunjukkan realitas para penerima beasiswa, dalam hal ini adalah suami-istri penerima LPDP di Inggris yang menunda pulang karena studi berturutan/konsekutif.

"Ini memang loophole yang selama ini banyak dimanfaatkan gak hanya oleh LPDP awardee," ujarnya, Jumat (29/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan sebetulnya sah-sah saja jika ada pasangan suami istri yang mengambil beasiswa pendidikan secara bergantian.

"Apakah ini salah? sebelum menilai, lihat situasinya. Pemerintah UK tidak melarang. Jika visa diperoleh, maka hak-hak yang melekat di sana akan dipenuhi, termasuk hak bekerja. Apakah pemberi beasiswa (LPDP) salah? Mari kita lihat. Apakah ada aturan yang dilanggar?"

Menurutnya, LPDP memang mewajibkan awardee pulang setelah selesai studi. Perkecualian diberikan dengan pertimbangan khusus.

Ia menambahkan, beberapa awardee bisa tinggal lebih lama dengan alasan keluarga, menemani pasangannya studi.

Belum lagi jika penerima beasiswa tersebut masih memiliki visa tinggal di negara tersebut. Maka dia memiliki hak untuk bekerja di sana.

"Pemerintah UK memang mengizinkan adult dependant dari pemegang visa studi bekerja 40 jam/minggu. Sedangkan yang studi hanya 20 jam/minggu kecuali saat periode libur boleh 40 jam/minggu. Banyak yang menggunakan allowance waktu ini untuk bekerja casual," imbuhnya.

Ia mengatakan bekerja casual adalah cara keluarga penerima beasiswa bertahan hidup, bahkan bisa menabung.

Selain itu, ia juga menyinggung soal sekolah gratis di UK bagi anak penerima beasiswa. Menurutnya, selama faktor itu juga yang membuat banyak pasangan suami istri penerima beasiswa tertarik untuk tinggal lebih lama di negara orang.

"Jika mereka punya anak, biaya sekolah dan biaya kesehatan mereka (juga biaya kesehatan sekeluarga) ditanggung pemerintah. Gratis. 0 pence. Tak usah disangkal ini memang faktor yang menarik bagi banyak orang yang ingin anaknya bersekolah di UK, sambil orang tuanya juga sekolah," tulisnya.

Di akhir tweet-nya, Yanuar mengusulkan agar suami istri tidak boleh mendapatkan beasiswa LPDP secara berturutan (consecutively) di negara yang sama.

Sebelumnya, dalam percakapan yang diunggah @VeritasArdentur menyatakan bahwa penerima LPDP sebagai parasit. Pasalnya, mereka dibiayai dengan uang rakyat, tetapi tak mau kembali dan berkontribusi di Indonesia.

[Gambas:Video CNN]

(dzu/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER